Segala keluh kesalku ku tuangkan pada-Mu
segala bahagiaku datang nyala dari-Mu
segala amal baikku ku dekatkan pada-Mu
segala amal burukku ku jauhkan dari-Mu
I'm proud of you Moslem
I'm proud of you Moslem
I'm proud of you Moslem
Life in a perfect harmony
I'm proud of you islam
islam jalanku yang indah (Fatin Shidqia-Proud of You Moslem).
**
Pesona pria tampan itu menyedot perhatian para audience di function room Hotel Sultan. Semua mata tertuju padanya. Beberapa peserta seminar berbisik kagum pada teman di sebelahnya.
“Ooooh ... itu yang namanya Rupert Anton?”
“Iya. Cakep ya? Masih muda, tapi sudah sukses dengan bisnisnya.”
“Katanya udah punya istri ya?”
“Yups. Istrinya ada di sini. Anaknya juga. Lihat, mereka cantik sekali.”
Pagi ini, Anton menjadi pembicara pada seminar bertemakan “Kunci Sukses Berbisnis Islami Ala Rasulullah”. Sebuah tema yang keren. Relevan dengan profesinya.
Alina dan Chelsea menemaninya. Satu hal yang sudah lama tidak mereka lakukan. Anton terbiasa ditemani istri dan putri cantiknya tiap kali mengisi seminar seputar bisnis, psikologi, dan broadcasting.
Sebagai pebisnis sekaligus penyiar radio, berbicara di depan umum bukan lagi hal baru bagi Anton. Ia menggunakan kemampuan public speaking-nya yang baik. Ia tak langsung memulai materi, melainkan menyapa dan berinteraksi langsung dengan audience. Suaranya yang bagus, ditambah wajahnya yang tampan, membuat para audience tak sanggup berpaling lagi.
Penampilan Anton memang tidak mencerminkan sosok yang Islami. Dari luar, ia malah seperti pria metropolis yang fashionable. Di luar dugaan, pengetahuannya tentang Islam sangat luas. Sosok pemeluk Islam yang taat terpancar dalam dirinya.
“Awalnya, tak terpikir oleh saya untuk berbisnis.” Kata Anton memulai materinya.
“Cita-cita saya ingin bekerja melayani sesama dan berbakti pada Allah. Jadi psikolog adalah pilihan pertama.”
Anton tersenyum menawan. Menunjuk nama dan gelar Sarjana Psikologi yang tertera di salindia. Para hadirin terpana. Bukan hanya karena mendengar niat awal sang pebisnis yang ingin menjadi psikolog. Lebih kepada ekspresi dan wajahnya. Menyejukkan sekali melihat secercah senyuman di wajah itu. Wajah yang sering dibasahi air wudhu. Wajah yang terbiasa ditundukkan untuk bersujud dan bermunajah pada Illahi di sepertiga malam saat semua orang sudah tertidur.
“Tapi jalan hidup saya berubah. Saya meneruskan bisnis keluarga. Saya dipercaya mengurus dan mengelola bisnis keluarga. Amanah itu saya penuhi sebaik mungkin.” Sesaat kemudian Anton melanjutkan. Slideshow berpindah, memperlihatkan poin-poin tertentu.
“Sebelum masuk ke materi inti, saya mau tanya. Apa Anda ingin kaya?”