Diarisa (Diary Islami Carissa), Sharing About Love and Life, dan talk show Islami di Surya Mediatama Televisi adalah program-program yang dibawakan Anton. Bulan Ramadhan ini, jadwalnya justru semakin padat. Terkadang ia menyesal mengambil terlalu banyak pekerjaan. Waktunya untuk keluarga berkurang. Namun Chelsea dan Alina meyakinkannya bahwa mereka sama sekali tak keberatan dengan semua aktivitas Anton di dunia broadcasting.
“Maafkan aku, Sayang.” Anton meminta maaf. Menggenggam jari-jari lentik Alina.
Malam itu, Anton bergegas menuju studio Radio Carissa. Terburu-buru melajukan mobilnya dari Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan, mengantar Chelsea ke rumah Muti, lalu menuju studio. Seperti biasa, Alina menemaninya. Tak tega membiarkan Anton sendirian.
“Tidak apa-apa.” balas Alina lembut.
“Itu rezeki untukmu, Anton. Kamu dipercaya membawakan lebih dari satu program saat bulan Ramadhan. Aku akan selalu mendukungmu.”
“Thanks a lot, Dear. Tapi aku jadi kasihan sama Chelsea. Aku terlalu sering meninggalkannya belakangan ini.”
Alina membelai tangan kiri Anton. “Chelsea akan baik-baik saja. Pierre dan Muti menjaganya. Dia juga mengerti kesibukanmu.”
Ketenangan menghangati hati Anton. Alina selalu sukses menularkan energi positif. Membuatnya tenang, membuatnya nyaman, membuatnya bahagia. Anton tak salah memilih Alina sebagai pendamping hidupnya.
Honda Mobilio itu berbbelok ke Jalan Ir. H. Djuanda. Saat itulah Anton teringat sesuatu. Ekspresi wajahnya berubah tegang.
“Aku tidak mempercayai Pierre,” gumamnya perlahan.