Anton dan Alina

princess bermata biru
Chapter #11

Memories: Ayah, Aku Takkan Menikah

Hati siapa pun akan terluka saat ia dihadapkan pada kekecewaan cinta. Tak ada yang mau berpisah dengan pujaan hatinya. Bila pun ada perpisahan, ada keterpaksaan di dalamnya. Ada alasan khusus yang membuat dua orang yang saling mencintai harus terpisah.

Anton merasakan hal yang sama seperti jutaan pria lainnya di dunia. Ia sedih saat harus melepaskan Alina. Melepaskan gadis yang baik dan tulus bukanlah perkara mudah. Berat sekali melakukannya.

Hidup adalah serangkaian pilihan. Melepaskan Alina adalah keputusan terbaik yang dipilih Anton. Infertilitas menjadi alasannya. Anton yang divonis mandul oleh dokter karena komplikasi penyakit Celiac dan terkena imbas efek samping substansi obat kemoterapi yang pernah dijalaninya dalam waktu lama, terpaksa mengingkari hatinya sendiri. Vonis itu terlalu menyakitkan.

Kembali terkurung di rumah besar bergaya neo klasik itu membuatnya tersiksa. Lebih banyak kenangan tentang Alina muncul ke permukaan. Mengapa Chika, Muti, dan Nico berhasil menemukannya di Pinisi Resto dan membawanya pulang? Mengapa ia tak bisa meninggalkan rumah besar ini?

Membunuh kesepiannya, Anton memainkan piano. Terlarut dalam melodi yang ia bawakan.

Sempat tak ada lagi kesempatanku untuk bisa bersamamu

Kini kutahu bagaimana caraku untuk dapat terus denganmu

Bawalah pergi cintaku

Ajak kemana pun kau mau

Jadikan temanmu

Temanmu paling kaucinta

Di sini ku pun begitu

Terus cintaimu di hidupku

Di dalam hatiku

Sampai waktu yang pertemukan kita nanti

Sempat tak ada lagi kesempatanku untuk bisa bersamamu

Kini kutahu bagaimana caraku untuk dapat terus denganmu

Bawalah pergi cintaku

Ajak kemana pun kaumau

Jadikan temanmu

Temanmu paling kaucinta

Di sini ku pun begitu

Terus cintaimu di hidupku

Di dalam hatiku sampai waktu yang pertemukan kita nanti

Lihat selengkapnya