Semester akhir di kelas sembilan, Hazel dan Adara memutuskan untuk bimbel di tempat dan kelas yang sama. Mereka juga berencana untuk melanjutkan sekolah menengah atas di tempat yang sama. Semester ini mereka berdua harus belajar lebih keras demi masuk sekolah favorit yang sama. Perbedaan dari semester ini adalah mereka jadi tidak bisa menghabiskan weekend dan hangout bareng, tapi hari senin-jumat mereka tetap melakukan aktivitas bersama, walaupun mereka berdua ngedate dengan buku masing-masing tapi setidaknya mereka bertemu, ada sedikit percakapan dan sapaan. Adara terkadang bingung melihat Hazel yang belajar sekeras itu sampai lupa waktu istirahat.
Pagi itu, Hazel sudah sampai di kelas lebih dulu dibanding Adara dan dia duduk di sudut kelas, seperti biasa. Sambil membaca buku guna membuka wawasannya. Kenapa begitu? Karena final exam di sekolah Hazel bukan berupa soal pilihan ganda tetapi berupa essay dan tentang bagaimana siswa menanggapi suatu masalah. Yup! critical thinking. Cara berfikir yang kritis sangat dibutuhkan.
Sesampainya Adara di kelas.
Adara langsung menghampiri Hazel, "Serius banget sih" sambil duduk di bangku depan Hazel.
Hazel tetap serius dengan bacaannya itu.
"Kebiasaan deh!" ucap Adara dengan wajah kesal.
"Temenin aku cari baju buat prom, ya?" tanya Adara.
Hazel tidak menggubris pertanyaan pacarnya itu karena dia tahu itu alasan Adara untuk mengajaknya bolos bimbel.