Anxiety

Bunga Herdiyani
Chapter #26

Bukan Sekedar Kagum

Rafa memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Australia dan di kampus yang sama dengan Hazel. Suatu hari, Hazel bermain sexophone dan diiringi beberapaa alat musik lain yang dimainkan oleh teman-temannya di acara kampus. Hazel tidak sengaja melihat keberadaan Rafa. Selesai acara musik, Hazel menghampiri Rafa. Hazel mengajak Rafa untuk pergi ke café.

Di café,

“Mau pesen apa?” tanya Hazel

“Samain aja”

Sambil menunggu pesanan, mereka berbincang-bincang banyak hal. 

Setiap hari Rafa datang ke food truck milik Hazel, walaupun Hazel tidak selalu ada disana karena harus kuliah.

“Ga bosen makan disini terus?” tanya Hazel dengan raut wajah heran.

“Ga, gua suka malah. Kenapa? Risih ya?” ucap Rafa sambil menikmati makanan kesukaannya itu.

Awal-awal Rafa kuliah di Australia. Hazel menemaninya ke kantin, perpustakaan, juga setiap weekend mereka membuat acara di apartment Rafa dan mengumpulkan teman-teman kampus juga. Hazel yang selalu ada membuatnya semakin jatuh hati. Sewaktu Rafa sakit, Hazel juga mengurusnya. Hazel yang rela pergi keluar tengah malam untuk mengantar Rafa ke rumah sakit atau membeli keperluan ke supermarket. Hal-hal seperti itu membuat Rafa baper, Ya mungkin tak hanya Rafa saja yang akan baper jika diperlakukan seperti itu dengan orang yang disukai.

Suatu hari setelah ujian semester,

Suara bel terdengar dari pintu apartment Rafa. Rafa segera membuka pintu.

"Temenin gua, bisa?" tanya Hazel.

"Bisa, sebentar" ucap Rafa yang ingin bersiap-siap.

Hazel langsung memegang tangan Rafa.

"Gua belum cuci muka" ucap Rafa sambil menyesuaikan langkahnya dengan Hazel.

Mereka duduk di tepi pantai dengan masih menggunakan piyama. Rafa menatap Hazel yang terlihat murung, pagi itu.

“Gua kangen banget sama Adara”.

Mendengar ucapan Hazel membuat hati Rafa sakit tapi dia berusaha menutupi perasaannya itu demi mendengarkan curahan hati pria yang dia sayang.

"Lo sama Adara baik-baik aja, kan?” tanya Rafa.

“Iya tapi jarak yang ga baik-baik aja”.

“Kenapa ga dilanjutin kalo masih sayang?”

“LDR itu susah. Gua ga mau nyakitin dia nantinya, gua takut sekarang gua bilang gua bakal jaga hati, taunya gua ga bisa jaga hati itu dengan baik. Gua bisa khilaf kapan aja, kan? mankanya sebelum gua khilaf mending gua lindungin hati dia duluan".

"gua ga bisa maksa dia untuk jaga jarak sama orang lain karena pasti dia butuh orang lain yang selalu ada buat dia. Dengan status pacaran tapi nyatanya orang lain yang selalu ada buat pacar gua, gua lebih merasa ga berarti buat dia. Tapi dengan ga ada status gua jadi terjebak sama pikiran negatif gua sendiri, gua takut dia sama yang lain" tambah Hazel.

Rafa memegang tangan Hazel.

“Kadang gua bingung sama diri gua sendiri, gua sayang sama Adara tapi gua terlalu sering bikin dia nangis”.

"Gua yakin dia lebih banyak bahagianya sama lo. Kita manusia ga akan bisa selalu memenuhi ekspektasi orang, kan? Kita ga bisa bikin orang bahagia terus sama kita, pasti ada waktu kita bertindak ga sesuai ekspektasi mereka. Itu wajar".

Untuk pertama kalinya Rafa melihat Hazel meneteskan air matanya.

Lihat selengkapnya