Big Hope
Hari itu tak ada kuliah di kelas Anye. Dengan demikian dia bisa seharian di rumah Jalu. Bercerita, bercanda, dan berdiskusi tentang masa depan dengan sesekali mengulang kembali aktivitas baru yang sudah mulai mendarah daging. Ya, benar. Kalau sudah sekali, dua kali dilakukan, pasti akan menjadi candu bagi keduanya. Hari kedua mereka melakukan, tetapi tentu saja sudah beberapa kali sesi terlaksana.
Ada sedikit harapan di hati Jalu, semoga bulan depan Anye sudah terlambat dan dengan demikian ada alasan baginya untuk meminta dinikahkan. Jalu ingin dalam tahun itu semuanya berhasil. Lulus dan wisuda strata satu, menikah dan langsung memiliki buah hati. Dia  bayangkan pada akhir tahun segala sesuatunya sudah terwujud.
Cita-cita itu juga dikemukakan kepada Anye sehingga dia makin mantap untuk tidak mengelak kalau Jalu membutuhkan ditemani. Dia pun berharap begitu. Usia 24 melahirkan yang pertama, dan selanjutnya tentu akan diprogram tiga tahunan. Anye tersenyum membayangkan kebahagiaan di depan mata. Oleh karena itu, dia tidak takut hamil lagi karena Jalu pun sangat berharap segera memiliki buah hati. Buah cinta mereka!