Apa Kabar Neina ?

Yadani Febi
Chapter #3

Bab 1

Belum terlambat untuk memulai,

Karena semua ini hanya awal dari cerita indah mu,

Awal dari pintu hatimu

Dan awal dari segalanya

~ Untuk Neina ~


2010

“Ibu, kenapa enggak bangunkan aku. Aku sudah terlambat bu, hari ini ospek pertama ku, aku rasa aku akan dimarahin senior-seniorku ibu” .

Begitulah Neina dengan paginya ini yang masih duduk di tempat tidurnya sambil mengacak rambut dengan kedua tangannya, sembari berteriak dengan keras melontar ocehannya karena bangun terlambat.

“Ibu, dari tadi sudah membangunkan mu nna, dari subuh udah ibu bangunkan, kamu saja yang telinganya gak pernah dikorek, solat subuh aja enggak kamu. Pakai dikunci segala lagi pintu kamarmu, ibu mana bisa masuk, yah jadi ibu biarkan saja kamu bangun sendiri”. Ibu Neina yang sama seperti Neina dalam berbicara, sukanya berteriak dari kamar utama yang tidak jauh dari kamar Neina.

“Ia, ia ibu, jam berapa sekarang bu ?”. Neina masih dengan suara lantangnya yang tidak terdengar jelas menjawab ibunya, karena ia sedang mandi seadanya, tidak ada waktu mandi ala putri-putri, baginya lima sampai enam gayung air yang disiram ke seluruh tubuhnya itu lah arti mandi untuk pagi ini.

Ibu Neina tak bisa mendengar suara lantang Neina, karena ibu Neina sedang memandikan Rafi, satu-satunya adik Neina yang usianya baru menginjak dua tahun. Keluarga Neina adalah keluarga yang mengikuti program pemerintah, yaitu dua anak lebih baik, dan meskipun jarak Neina dengan adiknya cukup jauh, Neina tetap saja cemburu dengan Rafi karena dibelikan mobil-mobilan, karena ketika Neina kecil tak pernah dibelikan mainan itu, hanya boneka yang selalu ada untuknya. Tapi Neina bukan gadis feminim seperti yang digambarkan oleh televisi.

Rambut sudah dikuncir dengan rapi. Baju seragam smp yang digunakan Neina hari ini, menunjukkan bahwa Neina bukan lah anak feminim, terlihat dari adanya noda spidol permanen yang tak bisa hilang diseragam berbaju biru muda dan biru tua untuk roknya sedangkan jahitan nama yang terjahit di sebelah kanan dada Neina sudah mulai terkelupas. Itulah Neina, sedikit urakan, namun rambutnya tetap rapi yang paling penting baginya.

Neina melihat dirinya didepan kaca, tersenyun lebar dan mulai mengepalkan tangannya “Satu dua tiga, love my self, love my dream, love my world” kalimat yang dengan tegas di ucapkan Neina, itulah motto Neina yang setiap bangun pagi dia ucapkan.

“Nna, udah jam 07.30 loh nna, pak Karun, udah nungguin loh nak, udah ibu siapkan bekal sarapan mu didalam mobil nna, cepetaannn na”, masih tetap dengan teriakannya. “ia bu, masih siap-siap bu” Neina mengambil tas ransel merahnya, dan bergegas keluar dari kamar.

***

Tepat pada hari ini, kegiatan ospek bagi siswa-siswa baru di sma teladan. Tidak seperti sma lainnya, ospek di sma ini sangat berbeda. Biasanya ospek dikenal dengan adanya senioritas, junior selalu salah, menggunakan atribut-atribut yang aneh-aneh dan hal-hal seperti biasanya.

Lihat selengkapnya