Perjalanan adalah waktu untuk mencapai tujuan,
Jika kamu tak melewati perjalanan itu,
Kamu tak akan bisa melihatku sebagai tujuanmu
~untuk kamu~
“Assalamualaikum Wr. Wb, selamat pagi dan salam sejahtera untuk ananda-ananda semua” pembukaan oleh pak Einstein.
“Walaikumsalam Wr. Wb, selamat pagi pak” jawab semua siswa sma Teladan.
“Pada pagi hari yang cerah ini kita telah melaksanakan upacara bendera dengan hikmat, untuk itu sebelum saya membubarkan Ananda semua saya akan menyampaikan pengumuman” ungkap pak Einstein dengan suara tegasnya dan terdengar meyakinkan, membuat semua siswa terdiam dan bertanya-tanya pengumuman apa yang akan di sampaikan oleh pak Einstein.
“Saya mengucapkan selamat datang kepada siswa-siswa baru sma Teladan, saya harapkan ananda-ananda dapat menjaga nama baik sekolah kita seperti para alumni dan senior ananda, serta ananda semua dapat mewujudkan impian ananda dengan cara mengikuti pembelajaran di sekolah ini dengan serius dan pastinya dengan perasaan yang senang, ananda-ananda harus senang dan nyaman disini, OK?” ucap pak Einstein sembari mengacungkan jempolnya untuk menandakan OK dihadapan semua siswa dan guru.
“OK pak” sahut semua siswa.
“Baiklah pengumumannya, pertama, saya mengingatkan kepada seluruh siswa kelas dua belas, kita setiap hari Senin, Rabu dan Jumat akan melaksanakan try out untuk menghadapi Ujian Nasional atau UN, mungkin ananda merasa terlalu cepat untuk melaksanakan try out, namun pihak sekolah hanya ingin membantu ananda agar ketika ujian sudah mulai dekat ananda tidak kelabakan dan tidak terjadinya lagi belajar kebut semalam”.
Terlihat jelas raut wajah siswa kelas dua belas yang kecewa mendengar ucapan dari pak Einstein. Neina yang mendengar itu pun hanya bisa geleng-geleng kepala, yang ada di benaknya sekarang, apakah di saat dia kelas dua belas dia akan sering bermain dengan lembaran kertas yang paling tidak disukainya yaitu soal-soal yang masih belum ada jawabannya?, ntahlah memikirkan itu saja membuatnya ketakutan.
“Gis, apa aku harus pindah sekolah aja Gis?” bisik Neina yang membuyarkan perhatian Agiswa.
“Apaan sih Nna ” tatap Agiswa dengan tersenyum geli melihat Neina.
Neina hanya bisa memanyunkan bibir dan melihat sekeliling dan mata Neina tertuju kepada dua orang cowok yaitu Sadam yang dengan tegap berdiri di paling depan tanpa goyang sedikit pun dan bisa dibilang hari ini Sadam percis seperti seorang Tentara, masih dibarisan Sadam terlihat Kevin yang sibuk menundukkan kepala agar tidak terkena sinar matahari pagi.
“Dan untuk siswa kelas sepuluh, ananda semua akan mendengar pembagian kelas yang akan di pandu oleh Ibu Marlina, siswa kelas sebelas dan kelas dua belas serta para guru silahkan meninggalkan lapangan, dan kita kembali ke aktivitas pembelajaran, akhir kata saya ucapkan Wassalamualaikum Wr. Wb dan terimakasih”.
Pak Einstein dan Para guru meninggalkan lapangan upacara dan diikuti oleh siswa kelas sebelas dan kelas dua belas.
***
“Assalamualaikum Wr. Wb, salam sejahtera dan selamat pagi untuk kita semua” sambut ibu Marlina yang dengan suara yang lebut dan halus yang melambangkan proporsi tubuhnya yang bisa dibilang kecil, dengan raut wajah yang nampak keibuan dengan perkiraan usia sekitar 35 tahun keatas.
“Walaikumsalam Wr.Wb, selamat pagi buk” jawab semua siswa kelas sepuluh.
“Baiklah anak-anak semuanya, ada yang mau kenalan sama ibuk?” tanya ibuk Marlina dengan senyum yang bersahaja.