☘☘☘☘
Tidak terasa hari jumat pun tiba kini mereka semua sudah selesai mengerjakan tugas masing-masing, termasuk Felicia serta Kevin tidak lama kemudian Sinta pun datang ke meja Kevin lalu bertanya.
"Kevin, apa kita bisa berangkat bersama habisnya mobilku di bengkel, dan Maya sendiri mobilnya dipinjam jadi dia pun akan ikut jika kau mau kita bisa pergi sama-sama kesana.?" Tanya Sinta.
Kevin yang pada dasarnya memang suka membantu orang lain pun menganggukan kepalanya.
"Tentu bisa makin rame makin bagus serta tidak masalah bagiku." Jawab Kevin.
"Makasih Kevin,karena sudah mau memberikan aku sama Maya tumpangan," ucap Sinta.
"Tidak masalah Sinta," Seru Kevin.
"Baiklah kalau begitu aku duluan pulang dulu untuk menyiapkan semuanya," ucap Sinta berharap jika Kevin akan mengantarnya pulang.
"Iya hati-hati dijalan, nanti sharelock saja lokasimu dengan Maya dimana nanti aku jemput," ujar Kevin.
"Okey Kevin." seru Sinta.
Sinta pun pergi dari sana dengan langkah senangnya, sekalipun sedikit kecewa karena Kevin tidak bisa mengajaknya pulang bersama, tidak masalah yang penting dirinya akan bersama-sama dengan Kevin ke Pulau Seribu.
Felicia yang sejak tadi mendengar obrolan mereka hanya bisa tersenyum kecut, ia tahu Kevin sudah pasti akan menerimanya karena sahabatnya memang suka membantu orang, dan Sinta tahu jika Kevin tidak akan pernah menolak selagi sahabatnya bisa membantu mereka. Felicia pun berdiri dari kursinya, dan sudah memakai tasnya karena ia mau pulang juga.
Kevin pun berdiri juga dari kursinya lalu memakai kembali blazer nya yang memang sering ia lepas. Kevin pun menatap Felicia yang diam namun pikirannya tidak.
"Cia, mau langsung pulang atau makan siang dulu.?" Tanya Kevin.
"Aku mau pulang saja Vin, aku duluan." Jawab Felicia sambil berjalan pergi dari sana.
Kevin dengan cepat menyusul langkah kaki Felicia hingga mereka sampai di lift, begitu sampai disana liftnya agak penuh apalagi masih ada Sinta serta Maya juga, Jadilah mereka langsung menarik Kevin masuk serta menutup pintu lift begitu saja, dan Kevin tentu saja kaget karena kejadiannya begitu cepat padahal Kevin ingin pulang bersama Felicia
Felicia tentu tersenyum sendu karena jelas sekali jika dirinya, masih bisa masuk namun sudah jelas mereka tidak mau dirinya juga naik lift. Felicia pun berjalan menuju tangga ia akan menggunakan tangga saja, namun sebelum itu terjadi langkahnya terhenti karena di panggil.
"Naomi," panggil William
"Pak kita masih di kantor jangan panggil aku begitu," sahut Felicia.
"Hah, mau sampai kapan kamu diam saja di bully terus.?" Tanya William
"Sampai aku sendiri tidak kuat." Jawab Felicia dengan terkekeh miris.
William Alexander merupakan kakak sepupu Felicia, dimana orang tua William yang memiliki perusahaan "Shine Group", dan tenang saja Felicia diterima kerja karena memang kemampuannya bukan jalur orang dalam.
"Katakan jika kau sudah tidak kuat aku akan membereskan yang membullymu, ayo kita pulang," ucap William yang menarik tangan Felicia menuju lift khusus untuk pemilik perusahaan.
"Kak Wil, mereka akan melihatku pakai lift ini, dan sudah jelas mereka akan semakin tambah membullyku," seru Felicia.
"Makanya Dek, lawan orang yang sudah membullymu," kata William yang sudah berusia 28 tahun, dan kakak sepupunya sudah menikah dengan sahabatnya sendiri yaitu Ayumi, bahkan mereka sudah punya anak berusia 2 tahun dengan nama Keira dimana Felicia sangat menyayangi keponakannya.
Felicia diam saja hingga mereka kini sudah sampai di lantai dasar, begitu sampai dibawah tentu saja para pegawai kaget melihat Felicia kini berada satu lift, namun saat mendengar suara boss mereka yang meminta Felicia untuk membuat laporan pertanggung jawaban liburan mereka ke pulau seribu selama 2 hari 1 malam.
"Baik pak, saya akan siapkan semuanya, dan hari senin laporannya akan berada di meja bapak," kata Felicia.
"Kalau begitu sampai ketemu di lokasi," balas William.