☘☘☘☘
Maya tentu tidak menyangka jika Sinta sang sahabat akan menyebut namanya, dan kini semua mata memandang Maya bahkan sudah saling berbisik satu sama lain. Stella, Ria, dan Lisa yang juga sering membully Felicia pucat pasi takut jika nama mereka juga ikut terseret saat ini.
Felicia sendiri tidak menyangka jika Maya sampai hati dengan melakukan semua ini padanya, dan Bu Retno selaku ketua divisi keuangan yang bertanggung jawab pada bawahannya pun bertanya.
"Jika memang kau tahu mengapa diam saja, saat Pak direktur bertanya serta jelaskan semuanya pada kami.?" Tanya Bu Retno.
"Saat itu saya melihat Maya mengikuti Felicia, saat dia pergi jalan-jalan karena aku yang kebelet ingin ke toilet setelah di ajar oleh Kevin main selancar melihat semua itu, dan aku memutuskan mengikuti Maya serta Felicia, dan aku dengan jelas melihat Maya merubah arah tanda jalan yang harusnya menuju ke Kiri jadi ke Kanan, dan Maya pun melihatku ia bahkan mengancamku untuk diam, dan mulai membual jika melakukan semua itu agar aku bisa dekat dengan Kevin, padahal aku tidak peduli Kevin mau dengan siapa saja itu urusannya, dan haknya serta maaf sebelumnya Maya sudah sering bilang agar Felicia keluar dari perusahaan ini karena badannya memenuhi seluruh perusahaan ini, Maya selalu bilang jika Felicia sama dengan gajah bahkan beruang berjalan, dan semua pegawai yang menjadi saksinya mereka selalu dengar Maya mengucapkan hal jahat itu pada Felicia, dan mereka semua ikut tertawa tentunya," jelas Sinta.
Desy mendengus mendengar itu semua, dan juga ia tidak kaget lagi karena ia mengenal betul sifat teman SMA nya itu, ia pasti akan melakukan ini semua demi menarik simpati orang, dan tidak mau ikut kena dampak akibat apa yang sudah di lakukan Maya tentunya. Kevin sendiri tidak menyangka jika Maya bisa sampai sejahat ini pada Felicia maupun Sinta, padahal mereka teman satu divisi apalagi Maya notabenya sahabat Sinta.
Felicia sendiri terkekeh pelan karena Sinta sangat luar biasa dalam memainkan perannya saat ini, karena Felicia tahu semua ini adalah topeng Sinta dibalik wajah polosnya, ada singa yang siap menerkam mangsanya. Maya pun langsung membantah ucapan Sinta.
"Kau berbohong Sinta aku tidak pernah mengancammu, dan juga kau tidak mengikuti diriku serta aku akui jika memang aku yang sudah melakukan semuanya, tapi kau menambahkan kebohongan bagaimana bisa kau bilang aku mengancamu padahal aku tidak pernah mengatakan semua itu," ujar Maya mengakui perbuatannya.
Sinta tentu gugup saat ini serta ia berusaha tenang agar dirinya tidak ketahuan,jika ia lagi panik saat ini.
"Untuk apa aku berbohong Maya tidak ada untungnya buat aku," seru Sinta.
"Aku tidak pernah mengancammu Sinta," ucap Maya dengan sedikit keras.
William seketika menggebrak meja rahangnya saat ini sudah mengeras, dan Samuel menepuk pelan pundak sang sahabat sekaligus bossnya agar bisa tenang, karena Samuel bukan orang bodoh yang akan percaya 100% cerita Sinta.
"Kalian semua keluar yang tinggal hanya ketua, dan wakil ketua divisi masing-masing, serta Felicia, Maya, dan Sinta tetap tinggal bersama Stella, Ria, dan Lisa," ucap William dengan datar.
"Pak kami tidak ikut terlibat dalam hal ini," protes Stella.
William memandang Stella dengan tajam, hingga nyali Stella ciut mereka semua pun keluar dari ruangan serta Kevin menatap Sinta, dan Felicia secara bergantian begitu sampai diluar Kevin yang melihat Desy pun berbicara.
"Desy kita harus membantu Sinta bagaimana pun, dirinya diancam agar tidak bilang pada siapapun, dan juga Sinta adalah teman 1 SMA kamu jadi sudah kewajiban kita membantunya," kata Kevin.
Desy tentu mendengus mendengar perkataan Kevin, lalu ia pun berbicara.
"Jangan jadi orang naif serta terlalu baik Kevin, karena bisa di manfaatkan untuk mendapatkan simpatimu, dan juga berhenti menilai orang dari sampulnya saja karena belum tentu sampul yang baik didalamnya akan baik, serta sampul yang jelek belum tentu dalamnya jelek, dan juga ada buku yang baik di dalam maupun luarnya, sehingga banyak sekali tangan ingin merusak buku tersebut jadi jangan menilai orang hanya saat kau melihat satu sisinya, namun carilah sisi lainnya setelah itu kau bisa memutuskan untuk membantu yang mana," jelas Desy.
Setelah mengatakan itu Desy berjalan pergi dari sana menuju ruangan kerjanya, dan Kevin tentu bingung dengan ucapan Desy, ia pun memutuskan untuk mencari tahu semuanya.
Kembali ke Ruang Rapat.
Saat ini William pun bertanya pada genk Maya yang berada pada divisi masing-masing.
"Apa hubungan divisi umum sehingga selalu menganggu serta membully pegawai divisi keuangan.?" Tanya William pada Stella.
"Tidak ada Pak, dan semuanya tertawa pak jadi kami anggap itu hiburan semata setelah lelah seharian penuh bekerja." Jawab Stella.