Apakah Kita Bisa Bersama.

Ecah
Chapter #10

Bab 10. Jalan Bersama.

☘☘☘☘

Tepat pukul 09.00 pagi Felicia terbangun dari tidurnya, dikarenakan ini hari libur jadi tidak masalah jika ia telat bangun. Felicia pun tersenyum karena ingatannya semalam kembali terbayang, dimana ia nonton bersama Kevin yang membuat hati Felicia bahagia. Felicia pun bangun dari tidurnya tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya. Tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kontrakannya.

"Tok Tok Tok Tok".

Felicia mengerutkan keningnya karena siapa yang bertamu di kontrakannya, ia pun berlalu untuk membuka pintu setelah mencuci mukanya terlebih dahulu. Felicia pun membuka pintu lalu mengerutkan keningnya, saat melihat Kevin sudah rapi seperti ingin pergi ke suatu tempat.

"Selamat pagi Cia," sapa Kevin.

"Selamat pagi juga Vin," Sahut Felicia.

"Apa aku boleh mampir. ?" Tanya Kevin.

"Silahkan Vin, dan maaf masih berantakan karena aku belum beres-beres. " Jawab Felicia.

"Iya Cia, nggak apa-apa," seru Kevin.

Kevin pun melepaskan sepatunya lalu berjalan masuk menuju ruang tengah, Felicia membiarkan pintu kontrakannya terbuka. Kini Felicia berjalan menuju dapur tidak lama kemudian ia kembali dengan segela teh hangat buat Kevin.

"Vin, silahkan minum," ucap Felicia.

"Terima kasih Cia," seru Kevin.

"Iya Vin, aku tinggal untuk beres-beres dulu," ucap Felicia.

"Silahkan Cia," seru Kevin.

Felicia pun berlalu menuju kamarnya untuk mengambil pakaian kotor miliknya, Kevin pun menyalahkan tv Felicia, lalu melanjutkan anime yang belum selesai di nontonnya, tidak lama kemudian Felicia keluar dengan keranjang baju miliknya, dan Kevin yang melihat hal tersebut dengan sigap membantu Felicia.

"Eh, nggak usah Vin biar aku saja," seru Felicia.

"Nggak apa-apa Cia," ucap Kevin yang membawa keranjang menuju ke arah mesin cuci.

Felicia pun mencuci baju rumahnya dengan mesin cuci, sedangkan baju kantor ia cuci dengan tangan. Kevin tentu saja memperhatikan semuanya, bagaimana gesitnya Felicia beres-beres rumah mulai dari mencuci, menyapu, mengepel, dan melap jendela yang berdebu, begitu juga dengan meja serta membersihkan dapur hingga pukul 12 siang semua pekerjaan sudah selesai, dan baju juga sudah pada di jemur.

Felicia pun mengatur nafasnya dengan pelan karena ia sangat lelah, dan kini ia lagi duduk diteras biar kena angin. Tidak lama kemudian Kevin pun yang tadi pamit ke warung sudah kembali, dan ia menempelkan minum dingin di pipi Felicia tentu saja tersentak kaget karena itu.

"Vin, buat kaget saja," kata Felicia.

"Hehe maaf, dan minumlah," balas Kevin sambil memberikan minuman dingin pada Felicia.

"Simpan dulu Vin, aku mau mandi dulu sangat gerah," seru Felicia.

Felicia pun berlalu masuk menuju kamarnya untuk mandi, karena badannya sudah sangat lengket dengan keringat yang menempel pada tubuhnya. Setelah 35 menit Felicia keluar dengan segar dari dalam kamar, dengan handuk yang menempel di kepalanya untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

"Cia, jalan yuk makan siang diluar," ajak Kevin.

"Order saja Vin, capek sekali kalau mau jalan keluar," seru Felicia yang sudah duduk di sofa sambil minum tentunya.

"Kita tidak jalan Cia, tapi naik mobil," kata Kevin.

"Baiklah, aku ganti baju dulu," balas Felicia.

"Okey Cia," seru Kevin.

Lihat selengkapnya