☘☘☘☘
Felicia akhir-akhir ini melihat Kevin semakin dekat dengan Sinta, apalagi semenjak mereka jadi satu tim tentu saja itu membuat Felicia sedikit merindukan sahabatnya, bukan sedikit namun sangat merindukan sahabatnya. Felicia pun menghela nafasnya dengan pelan, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
Tidak lama kemudian Sinta serta Kevin sudah kembali bersama dengan pak Kasim wakil ketua divisi mereka, tentu saja itu tidak luput dari Felicia. Kini Kevin sudah duduk kembali di kursinya, karena pekerjaannya ia jadi tidak punya waktu buat sahabatnya.
Kevin pun melihat jika pipi Felicia sudah mulai mengecil, tentu saja ia bingung karena memang hampir selama 2 minggu ia tidak melihat sahabatnya, sekalipun mereka tetangga saat ini namun mereka jarang ketemu akhir-akhir ini, dan saat mau bertanya tidak jadi karena Felicia tiba-tiba berdiri lalu berjalan pergi dari sana menuju toilet. Kevin menghela nafasnya dengan pelan pokoknya hari ini ia harus bisa pulang bersama Felicia.
Di Toilet Wanita.
Felicia kini lagi mencuci tangannya karena ia baru saja selesai buang air kecil, semenjak dia mengikuti diet dengan ajuran minum air minimal 2 liter sehari membuat Felicia rajin ke kamar mandi, dan Felicia merasakan dampaknya dengan langkahnya yang menjadi lebih ringan, dan dia tidak mudah capek lagi walaupun sudah lama berjalan, bahkan kakinya tidak terasa sakit lagi itu semua akibat pola hidup sehat yang kini di jalani olehnya.
Felicia pun mau berjalan pergi dari sana tapi tidak jadi saat mendengar suara dentuman keras, bahkan suara jeritan kesakitan disalah satu ruangan kamar mandi, dan Felicia dengan cepat melangkahkan kakinya serta langsung mendobraknya hingga pintu tersebut terbuka, maniknya membulat saat melihat keadaan Maya yang sudah babak belur oleh Stella, Ria, dan juga Lisa mereka sudah menghajar Maya.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN," teriak Felicia dengan keras.
Felicia dengan cepat masuk lalu menarik Maya untuk berdiri, lalu membawa Maya keluar dari ruangan tersebut.
"Tidak usah ikut campur gendut, jika kau tidak mau kena imbasnya," ucap Stella dengan dingin.
"Aku tetap akan ikut campur karena kalian sudah melakukan tindak kriminal saat ini," seru Felicia tidak takut sama sekali dengan mereka bertiga.
"Hey gendut, jangan karena kau pintar serta Ceo begitu menyukai kinerjamu membuatmu besar kepala, dan juga kami hanya memberikan dirinya pelajaran karena dia kami sampai dapat teguran," ucap Ria.
"Sudahlah sikat jugalah, karena dia juga kita sampai kena juga, muak kali aku nampak muka sok polosnya itu," ujar Lisa.
"Hohoho benar sekali Stella kita sikat jugs dia," seru Ria.
"Kalian benar juga," ucap Stella.
Stella pun maju begitu sampai ia pun menampar dengan keras pipi Felicia, kejadiannya begitu cepat sampai Maya tidak sempat melindungi Felicia, dan Felicia merasakan panas pada pipinya, hingga kejadian tidak terduga Felicia membalas tamparan Stella dengan sangat keras, bahkan kini Felicia sudah menjambak rambut Stella serta memukul wajah Stella, jadilah mereka bergulat saat ini. Ria serta Lisa berusaha memisahkan mereka begitu juga Maya, sampai pada akhirnya keributan tersebut sampai keluar jadilah para pegawai wanita serta cleaning service memisahkan mereka semua.
Kevin serta lainnya sudah datang Sinta tentu meringgis melihat wajah Maya, serta Felicia, begitu juga Sinta, Ria, dan Lisa. Kevin dengan sigap menuju Felicia lalu melihat wajah Felicia yang penuh lebam saat ini, tidak lama kemudian Samuel serta William sudah datang bersama dengan Bu Retno, dan Pak Tejo selaku ketua Divisi keuangan, serta Divisi umum, dan juga Pak Jerry ketua Divisi periklanan. Desy bersiul melihat keadaan Stella, Lisa, dan juga Ria.
William mengeraskan rahangnya saat melihat wajah adik sepupunya yang kini sudah penuh lebam, William dengan cepat berjalan lalu menggeser tubuh Kevin hingga ia langsung menangkup wajah Felicia.