Apakah Langit Mendengarku?

Andin
Chapter #1

PROLOG

Angin malam terasa menusuk hingga ke tulang.

Aku berlari sekuat yang aku bisa, menghindari kejaran seseorang di belakangku.

Pikiranku melayang ke mana-mana, hatiku kacau, jiwaku masih menolak menerima kenyataan ini.

Kenapa? Kenapa harus aku?

***

Aku berhenti di sebuah jembatan tua, bersandar pada pagar-pagar pembatasnya.

Malam ini, aku harus menerima kebenaran pahit—

Bahwa aku ... bukan anak kandung mereka.

Lalu, kemana orang tuaku?

Kenapa mereka tega membuangku?

Aku masih anak kecil, baru sepuluh tahun ....

Kenapa aku harus tahu semua ini secepat ini?

Tak heran kalau Ayah dan Ibu ... selalu membenciku.

***

"Biru!"

Aku ingin beranjak berlari lagi, tapi sakit yang menyengat di kakiku membuatku terjatuh.

Darah mengalir dari luka di kakiku, mungkin karena pecahan beling dari rumah.

Suara langkah cepat mendekatiku.

"Bi? Kakimu terluka?"

Sebuah tangan lembut menangkap pipiku, memaksaku untuk menoleh.

Dia adalah Kak Vania.

Kakak perempuan yang selalu mendengarkan suaraku.

Yang selalu memperhatikanku, bahkan saat seluruh dunia membenciku.

Walaupun aku bukan adik kandungnya ... dia tetap memilih untuk tinggal di sisiku.

Kak Vania langsung berjongkok di hadapanku.

Tangannya yang hangat dan gemetar perlahan membersihkan darah di kakiku dengan sapu tangan kecil yang ia keluarkan dari sakunya.

Aku menggigit bibir menahan sakit, mataku berair bukan hanya karena luka di kaki—tapi juga luka yang jauh lebih dalam di hatiku.

"Aku di sini, Bi ... Jangan takut ...," bisiknya.

Lihat selengkapnya