Dan saat michelle membuka gerbang, gio kaget ternyata yang bukain gerbang michelle. Michelle langsung melihat semuanya, dan michelle niatnya ingin membuka penyamaran nya. Tapi, orang itu setelah mengasih dia langsung pergi. Dan memang sepeda motor nya mirip sekali dengan milik gio. Michelle mengingat plat nomor nya, dan dia langsung masuk dan menulisnya di sebuah kertas.
Saat pagi hari, sebelum michelle berangkat sekolah. Michelle memasukkan kertas yang kemarin dia tulis ke saku nya. Setelah itu, michelle pergi sarapan. Tiba-tiba ken menjemput dan meminta maaf ke ayahnya michelle dan michelle. Karena ayahnya bekerja di rumah, akhirnya michelle disuruh berangkat dengan ken. Saat di perjalanan ken bercerita semua dan dia juga minta maaf, michelle tidak mendengarkan apa yang ken bilang. Michelle selalu teringat si pengagum rahasia itu. Saat sesampainya di sekolahan, michelle tidak melihat motor gio. Michelle berpura-pura izin ke toilet dan menyuruh ken ke kelas, agar ken tidak mengikuti nya. Michelle sebenarnya mencari gio, dan saat michelle melihat ken ke kelas.
Michelle ke pos satpam dan menunggu gio. Michelle juga menyuruh pak satpam tutup mulut kalau aku sedang menunggu gio, apalagi ken gak suka kalau michelle dekat dengan gio. Saat gio sampai disekolah, gio tidak tahu kalau michelle di pos satpam. Gio buru-buru dia belum sarapan gio mengabaikan lainnya yang bagi dia gak penting, saat gio turun dari sepeda motor. Gio langsung lari ke kantin, saat michelle mau lari mengikuti nya. Michelle ingat kalau tujuan nya bukan bertemu gio, melainkan melihat plat nomor sepeda motor nya. Michelle mengeluarkan kertas di saku nya, dan dia kaget ternyata benar kalau gio yang selalu datang kerumah dan ngasih barang-barang. Setelah michelle melihat plat nomor sepeda gio, michelle langsung ke kelas. Dan saat di kelas, ternyata gio tidak dikelas. Akhirnya michelle menunggu gio. Bel masuk sudah berbunyi, tapi gio belum masuk kelas juga. Tiba-tiba banyak sekali yang berlari ke arah kantin, dan mereka bilang ada yang berantem.
Saat michelle sampai di kantin, michelle kaget ternyata yang berantem itu sasha dan gio. Sasha menampar gio, dia memarahi gio dan berkata kasar kepada nya. Michelle tidak berani mendekat, karena dia tidak mau ikut campur. Pak abdul memisahkan mereka berdua, mereka berdua langsung dihadapkan kepada pak kepala sekolah. Pelajaran tetap berlanjut, michelle selalu memikirkan gio. Ken melihat kalau michelle sedang menunggu gio, dia selalu melihat ke pintu masuk. Tidak lama kemudian, gio datang. Dia salim ke pak abdul, dan langsung duduk. Pada saat itu, teman-teman banyak yang berbisik dan bilang kenapa, tadi di kantor kepala sekolah ngapain. Gio tidak merespon perkataan mereka, gio menyimak penjelasan dari pak abdul. Kebisingan mereka terdengar pak abdul, pak abdul langsung menyuruh mereka diam dan menyimak penjelasan nya.
Michelle ingin bertanya, tapi takut kalau ketahuan. Akhirnya dia menuliskan pertanyaan nya di kertas kecil. Gio tersenyum, michelle ternyata peduli dengan nya. Gio menulis jawaban nya tidak apa-apa di kertas itu. Michelle dengan tangan sembunyi-sembunyi mencubit gio. Gio langsung berteriak, dan satu kelas melihat dia. Pak abdul bertanya kenapa, terus gio jawab kalau baju nya ada semut nya. Michelle merasa bersalah, dia langsung meminta maaf dengan surat. Saat istirahat, gio berniat untuk kabur sekolah. Tapi, gerak-gerik gio dilihat michelle. Gio berniat pergi keluar sekolah sebentar untuk menenangkan diri nya. Kalau jam sekolah sudah selesai dia akan kembali dan mengambil motor nya. Saat gio mau melompat, dia kepergok michelle. Michelle langsung menyuruh gio turun dan menjelaskan kenapa mau kabur dari sekolah. Gio menjelaskan nya, tapi tidak jujur. Gio menjelaskan dengan bertele-tele. Michelle tidak langsung percaya begitu saja, pada saat itu teman michelle memanggil nya. Gio langsung menghela nafas panjang dia berhasil bebas dari michelle. Akhirnya gio memilih menenangkan diri dengan duduk-duduk di lapangan basket.
Gio merasa dirinya aneh, dia tidak bisa memaksa atau menolak kemauan michelle. Contohnya tadi, dia tidak jadi pergi karena michelle. Tiba-tiba ada yang melemparkan bola basket ke kaki gio. Dan gio kaget ternyata yang melemparkan bola itu michelle. Michelle ingin gio agar tidak bersedih lagi, michelle minta gio mengajari nya main basket. Gio tidak bisa berkata tidak, dia langsung mengajari michelle. Pada saat gio mengajari michelle, ken melihat mereka berdua sedang tertawa lepas dan asik. Ken langsung mengurungkan niatnya untuk menghampiri michelle. Dan pada saat itu juga, ada panggilan bahwa seluruh ketua kelas disuruh berkumpul di depan kantor kepala sekolah. Ken langsung berlari ke arah kantor kepala sekolah.
Setelah semua ketua kelas kembali ke kelas nya. Tiba-tiba gio dan sasha dipanggil untuk ke kantor kepala sekolah. Michelle mengikuti gio, pada saat itu. Geng sasha juga ikut menunggu sasha. Pak kepala sekolah menyampaikan kalau gio akan di skor, dan sasha dikeluarkan dari sekolahan. Dan pak kepala sekolah juga menyuruh agar orang tuanya besok datang. Sasha memang sering membuat pertengkaran. Bahkan, dia diskor itu sudah berkali-kali tapi tidak ada kapok nya. Pada saat gio dan sasha keluar dari kantor kepala sekolah. Michelle langsung bertanya kenapa gio dipanggil lagi, gio belum menjawab. Tapi, langsung dipotong sasha. Sasha memarahi michelle karena awal masalah nya dari dia. Michelle tidak mengerti apa yang dimaksud sasha. Sasha langsung menampar michelle, tapi itu terhalang. Gio langsung menghalang tangan sasha. Pada saat itu, gio langsung menampar sasha dan mengancam kalau dia berani berbuat kasar ke michelle dia akan berurusan dengan gio.
Gio langsung menarik michelle menjauh dari mereka. Michelle meminta maaf ke gio, kalau permasalahan antara gio dan sasha karena michelle. Gio tidak merasa kalau michelle yang bersalah. Karena, memang awal masalah itu sasha. Dia yang selalu iri dan selalu ingin menang sendiri. Michelle mengakhiri pembicaraan nya, dan dia ingin tidak membahas itu lagi.
"Sudahlah, jangan bicara itu lagi. Lupakan saja" ujar michelle.