"Ayah gapapa kok, ayah hanya terharu." sambil mengusap air mata
"Seorang ayah akan berbohong kepada anaknya dengan raut wajah ceria, tapi hati tidak bisa bohong kalau sedang bersedih." berbicara dalam hati.
Sesampainya mereka di parkiran sekolahan.
"Nah, akhirnya kita sudah sampai, ayo turun!" ajak ayahnya sambil melepas seatbelt. "Alhamdulillah, akhirnya sampai juga." sahut michelle.
Mereka berjalan menuju kantor kepala sekolah.
"Sekolahnya bagus banget, yakan yah?" michelle sangat kagum dengan apa yang dia lihat. "Iya." jawabnya sambil menganggukkan kepala.
"Ini sebenarnya kita mau kemana? ke kelas baru aku?" mata michelle tak berhenti melihat kawasan sekolah karena kagum.
"Kita itu… keruangan kepala sekolah dulu, masa langsung ke kelas aja? kan gak tau kelas nya dimana?" sahut dengan mesam mesem. "Iya juga ya." jawab dengan menggaruk kepala dan sambil meringis.
Setelah dari ruangan kepala sekolah. Michelle, ayahnya, pak kepala sekolah, dan wali kelasnya michelle pun menuju kelas barunya. Yang berada lantai dua. Michelle sangat senang karena bagi dia itu adalah dunia baru. Dan sesampainya mereka di kelas barunya michelle.
Kelas dalam keadaan ramai karena tidak ada guru.
"Selamat pagi anak-anak" ucap pak kepala sekolah dan pak guru
Mereka heboh karena tiba-tiba ada guru.
"pagi… pakk!" mereka serentak menjawabnya.
"Hari ini kita kedatangan siswa baru, silahkan memperkenalkan diri." ucap pak kepala sekolah sambil mempersilahkan.
Pada saat awal michelle mau bicara dia sangat gugup dia menoleh ke ayahnya dan ayah bilang semangat sambil mengepalkan tangan lalu mengangkatnya seperti tanda semangat para pejuang.
"Semangat!!" soraknya dengan berbisik.
michelle tersenyum lalu dia menghela nafas dan memperkenalkan dirinya.
"Selamat pagi teman-temen." ucapnya dengan gugup. "Pagi…." jawab teman-teman nya dengan serentak.