Apavarga

H.N.Minah
Chapter #4

3

Anita berbalik dan menemukan Nuril sedang berkacak pinggang. Memiliki tubuh pendek dan gemuk membuat gadis itu terlihat imut di antara anak-anak SMA yang mengalami masa pubertas. Suaranya yang cempreng terkadang menggelegar hingga ke ujung koridor, membuat semua orang di sekolah itu mengenali siapa pemiliknya. Belum lagi sebagai teman sekelas, Anita hampir setiap hari mendengar celotehannya.

"Iya, ini baru mau pulang," ucap Anita seraya berlalu. Meski tampak lucu dan imut, Anita tak mau berlama-lama berurusan dengan Nuril yang terkenal sebagai penggosip kelas berat. Bahkan teman sekelasnya menyebutnya Bandar Gosip. Jika ingin mengetahui berita dari yang faktual hingga masih desas-desus, Nuril pasti bisa menjabarkannya serinci mungkin. Dan kata-kata pengantar yang paling selalu ia ucapkan, "Kamu tau gak?"

Sontak Anita berhenti untuk mendengar kelanjutan ucapan Nuril. Bagaimanapun rasa penasaran lebih menguasai hati dan pikirannya.

"Bu Dwi bunuh diri karena mengandung anak dari pacarnya. Terus pacarnya gak mau tanggung jawab."

Bagai mendengar guntur di siang bolong, Anita segera menghampiri Nuril dan mencengkeram lengannya. Refleks, Nuril mengaduh kesakitan seraya berontak minta dilepas.

"Maaf-maaf, aku kaget banget kamu bilang begitu!"

Nuril yang kelihatan sewot, menggosok kedua lengannya yang bisa dipastikan memiliki bekas kemerahan. "Ya iya, kayaknya semua orang juga bakal kaget kalau tau kelakuan Bu Dwi di belakang. Gayanya aja kalem, keibuan, perhatian, tapi ternyata aslinya kayak gitu!"

"Kamu tau dari mana? Jangan-jangan itu cuma tuduhan orang-orang!" Belum bisa masuk di akal Anita jika sosok Bu Dwi akan bunuh diri karena hamil di luar nikah.

"Aku dengar langsung kok! Waktu itu Bu Dwi telponan sama seseorang, terus dia nyebut-nyebut tanggung jawab sama hamil sambil ngelus perutnya," ucap Nuril sambil mengelus perut, memeragakan kejadian yang dilihatnya. "Nggak nyangka ya, Bu Dwi bisa senekat itu."

"Itu beneran kamu denger sendiri?" Rasanya Anita masih sulit untuk menerima berita itu.

"Ya, beneran 'lah! Aku gak sejahat itu kali buat fitnah, apalagi orangnya udah meninggal," balas Nuril. "Ya, hak kamu sih, mau percaya apa nggak." Nuril meninggalkan Anita dalam diam yang menyesakkan hati.

~~~

Lihat selengkapnya