APENO:SINGKORA

Caroline
Chapter #2

Pembuka

Apa aku harus memulai dari bahasa planet kami, atau planet Lumi?

Baiklah, aku akan bercerita menggunakan dua bahasa. Tempat tinggalku dan Planet Lumi

Cerita yang akan kusampaikan adalah kenangan paling terindah untukku saat aku masih bersama-sama dengan keluarga juga teman-temanku secara lengkap.

Aku serta adikku tidak pernah melihat sosok orang tuaku secara nyata. Aku hanya memiliki satu bibi.

Dan kini, tertinggal aku serta satu temanku yang tersisa, seorang teman yang aku anggap sebagai saudaraku.

Waktu itu, ketika satu hari menjadi hari paling langkah juga hampir mustahil ada karena bisa dilalui dengan tenang tanpa takut menjadi sasaran jika orang-orang Planet Lumi mengetahui asal usul lahir seseorang selain dari pihak mereka.

Aku, saudara-saudaraku dan teman- temanku selalu berkumpul membentuk lingkaran untuk mendengar cerita Bibiku mengenai keindahan tempat tinggal kami Mlanet Apeno atau orang Lumi menyebut Mlanet yaitu Planet.

Aku masih ingat bagaimana antusias diri kami semua mendengar cerita bibiku Evorta, tidak peduli bagaimana kami masing-masing menahan rasa lapar karena mengurangi porsi makanan akibat bahan pangan terlalu naik.

Bibi Evorta, keluarga kandungku selain ketiga adikku. Menjaga keempat keponakannya sebagai anak kandungnya sendiri setelah kedua orang tua kami tewas.

Sebelum orang-orang dari planet Lumi datang menginjakkan kaki ke tempat tinggal kami, atau kami menyebutnya Mplanet Lumi. MPlanet Apeno tempat tinggalku memiliki keindahan sangat indah juga menakjubkan. Pemandangan langit yang akan berubah sesuai dengan rata-rata kebutuhan kehidupan di dalamnya. Tanpa ada bencana alam berlebihan.

Dahulu, kami memiliki sistem pertahanan alami menakjubkan dari luar Mlanet Apeno untuk mengelabui apa saja dari luar angkasa untuk masuk ke dalam Apeno.

Lihat selengkapnya