Apsara

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #4

Sanjivani

"Tuan Sakra, mayat dua maharaja pertama sudah kukumpulkan, sanjivani siap digunakan, Damar juga sudah menuju Vijayadwipa, kita siap melakukan kudeta," ucap Seno sembari berlutut pada Sakra.

"Ya, sudah lama aku tak menggunakan Bajraku. Siapkan kedua maharaja yang mulia itu, wahai Seno, patihku yang setia, dengan sanjivani yang telah engkau pelajari," Sakra membalas.

Sementara itu, para apsara lain juga sudah mulai bergerak. Maya setiap hari mengumpulkan anak terlantar untuk dibesarkan menjadi perwira yang sangat kuat. Rika dan Robi mengoperasikan bisnis obat-obatan untuk pendanaan, ada juga penyusup pemerintahan, atlet, arsitek, bahkan sopir truk. Sakra kembali menuju arena latihan, terlihat dua orang yang sedang berlatih, mereka ada di mana-mana. Sementara itu, di markas para apsara, seorang raksasa menghantamkan gadanya ke tanah, menimbulkan gempa yang mengerikan, sementara lawannya melepaskan jutaan panah yang ternyata tidak mempan pada si raksasa.

"Kenapa kau tak berubah, Wira?" ucap si raksasa.

"Kalau aku berubah, ini tak jadi latihan lagi namanya, Nanda," ucap Wira si pemanah sembari membidik.

Setelah beberapa panah, Wira langsung merapalkan mantra untuk melepaskan vayavastra. Segera, tembakan angin yang sangat kencang menyayat tubuh Nanda, namun sayatan itu tak membuat Nanda jatuh. Mereka beregenerasi lagi, kemampuan yang sangat menyusahkan. Akhirnya, Sakra menghentikan mereka dengan menghentakkan kakinya dengan kuat. Tak lama, Wira dan Nanda berlutut di depan Sakra.

Lihat selengkapnya