Aqila Family

M.ALKAHFI
Chapter #5

Chapter 5

Keesokan harinya ... di tenda panitia ospek.

Semua orang berkumpul dan menunggu Lee Joon siuman dari pinggsannya, termasuk Pak Lim si supir bus.

“Belakangan ini, Aku rasa dia sering sekali pingsan, apa ini tidak apa-apa Pak Kim?” ujar Jun Hyung pada Pak Kim.

“Entahlah ... Aku punya firasat kalau dia bukanlah Lee Joon yang kita kenal seperti sekarang,” ujar Pak Kim menjawab Jun Hyung.

Mendengar perkataan Pak Kim, Pak Lim langsung berkomentar.

“Mungkin itu hanya perasaan Pak Kim, yang saya tahu Lee Joon tetaplah Lee Joon yang saya kenal,” ucap Pak Lim.

Sementara Yoona dan Jiso hanya diam menatap Lee Joon yang terbaring belum sadar.

30 menit kemudian ....

“Akhh! Dimana ini? Kepalaku rasanya sangat berat,” gumam Lee Joon.

Semua orang terkejut dan menghampiri Lee Joon.

“Kau sudah sadar, jangan memaksakan diri dulu, sebaiknya kau tetap berbaring seperti itu,” ucap Pak Kim pada Lee Joon yang hendak bangun.

“Baiklah kalau begitu, karena dia sudah sadar, sebaiknya Saya kembali ke parkiran bus, kalau begitu saya pergi dulu, jaga kesehatanmu Lee Joon,” ujar Pak Lim dan berjalan keluar tenda.

“Tunggu! Urusan kita masih belum selesai, kamu belum memberita-“

“Tenang saja Lee Joon, kopiku masih banyak dan sebaiknya kau fokus memulihkan kesehatanmu dulu, setelah kau sudah agak baik, temuilah Aku kapanpun kau mau, Aku selalu ada di bus, kalau begitu Aku permisi,” jawab Pak Lim dan pergi dari tenda panitia.

“Hei sebenarnya ada urusan apa kamu dengan supir akh, maksudku Pak Lim?” tanya Pak Kim pada Lee Joon.

“Itu ... anu, itu karena ... aa?”

“Itu karena dia berkonsultasi pada Pak Lim tentang hal-hal mesum,” saut Yoona tiba-tiba.

Mendengar perkataan Yoona, semua orang yang ada ditenda terkejut, terutama si Jun Hyung.

“Apa!!, kurang ajar kau Lee Joon, ternyata kamu selama ini menyembunyikan dirimu yang asli ya,” ucap Jun Hyung dengan nada menaik.

“Hei ... apa maksud kalian, Aku tidak pernah berbicara tentang itu, hei Yoona! Apa maksudmu berkata seperti itu,” pungkas Lee Joon dan menoleh ke arah Yoona.

“Aku tidak yakin, mungkin Aku salah dengar, ah Aku harus pergi ke tendaku, kalau begitu sampai jumpa,” ujar Yoona dan pergi begitu saja.

“Hei! Yoona! Mau kemana kau, hei jangan bicara omong kosong, hei! Jangan melarikan diri seperti itu!” ucap Lee Joon meneriaki Yoona yang pergi.

Setelah Yoona pergi dari tenda panitia, semua orang yang tinggal sontak menoleh ke arah Lee Joon bersamaan.

“Kenapa kalian melihatku seperti itu? Ini bukan seperti yang dia katakan, Aku bersumpah ini bukan seperti itu,” ucap Lee Joon pada Jiso, Jun Hyung, dan Pak Kim.

“Kita lupakan masalah itu, sekarang istirahatlah, kami akan melanjutkan kegiatan ospek, kau diam saja disini,” ucap Pak Kim pada Lee Joon.

“Iya, Aku mengerti,” jawab Lee Joon.

“Hei ... seharusnya kau berkonsultasi padaku, karena Aku punya banyak referensi di komputerku dari pada kau bertanya pada Pak Lim itu,” bisik Jun Hyung pada Lee Joon dan pergi menyusul Pak Kim.

“Jun Hyung!! Kembali kau! Dasar sialan! Ini gara-gara omong kosong yang dia katakan, tunggu saja kau Park Yoona, tunggu saja,” ucap Lee Joon dan bergumam sendiri.

“Apa kau mau menontonnya untuk referensi, Aku punya beberepa video dewasa di laptopku,” tawar Jiso pada Lee Joon.

“Sudah kubilang ini tidak seperti itu!!” tegas Lee Joon menjawab Jiso.

“Hei ... santai saja, jangan berteriak seperti itu, akukan hanya menawarkan padamu, jika kau tidak mau ya sudah Aku pergi dulu,” jawab Jiso dan pergi bergabung dengan yang lain di lapangan.

Setelah semua orang pergi, hanya Lee Joon yang ada didalam tenda panitia, dia mulai membaik dan teringat dengan apa yang dikatakan oleh Pak Lim. Lee Joon masih belum mengetahui semua kebenaran yang diketahui oleh Pak Lim, ia baru mengetahui alasan ayahnya menjadi mafia, dan sedikit sejarah kedua orang tuanya itu.

Lee Joon pun berpikir keras dengan apa yang dikatakan oleh Pak Lim, ia harus memilih jalan hidup yang berbeda jika ia ingin mengetahui tentang kedua orang tuannya dan tentu saja untuk mengembalikan semua ingatannya yang hilang 10 tahun yang lalu.

Seminggu kemudian ... di kampus.

Lee Joon melamun dibangkunya dalam kelas yang ramai, dan  saat itu Pak Kim masuk ke kelas untuk sebuah pengumuman.

“Ehemm! Aku tidak akan berlama-lama, jadi tolong dengarkan baik-baik. Kita baru saja sudah melaksanakan ospek tahunan jurusan kita, itu artinya kita sudah resmi menerima junior-junior kalian kemaren, yang ingin Aku sampaikan adalah kalian sebentar lagi akan tamat, untuk itu tolong siapkan penelitian akhir kalian dan kalian bisa langsung ujian dan wisuda,” ucap Pak Kim pada semua orang dikelas itu.

Taeyeon mengangkat tangannya dan bertanya.

“Pak, apakah jadwal ujian dan wisuda sudah diumumkan?” tanya Taeyeon pada Pak Kim.

“Pertanyaan yang bagus, untuk sekarang belum ada pengumuman kapan ujian dan wisuda akan dilaksanakan, tapi jika ada informasi terbari dari kampus, pasti akan diumumkan secepatnya,” Jawab Pak Kim.

Sementara Lee Joon masih saja melamun dengan tatapan kosong, dan itu membuat Pak Kim menanyainya.

“Lee Joon, hei Lee Joon.”

“Hei ... Lee Joon, pssst! Lee Joon!” bisik Jun Hyung pada Lee Joon.

“Ah iya! Ada apa?” tanya Lee Joon yang tersadar dari lamunannya.

“Itu Pak Kim memanggilmu dari tadi, ada dengamu, kau melamun dari tadi,” ujar Jun Hyung pada Lee Joon.

“Iya Pak? Bapak memanggil Saya?” tanya Lee Joon pada Pak Kim.

“Apa semua baik-baik saja? Aku memnanggilmu beberapa kali tapi kamu tak menanggapiku,” ucap Pak Kim.

“Ah ... tidak Pak, Saya baik-baik saja sungguh,” jawab Lee Joon.

“Kalau begitu, saya akan pergi dan jangan lupa dengan apa yang saya bilang barusan,” ujar Pak Kim.

“Baik Pakk,” saut semua mahasiswa dikelas.

Pak Kim pun pergi meninggalkan kelas, sementara Lee Joon dan Jun Hyung masih duduk dibangku mereka.

“Hei Lee Joon, apa kamu senggang selepas ini? Ayo kita minum, Aku tahu tempat yang enak,” ajak Jun Hyung pada Lee Joon.

“Minum? Apa kau ulang tahun?” tanya Lee Joon.

“Ah bukan, ini hanya pesta kecil karena kita akan segera lulus, kalau begitu Aku akan menunggumu di depan gerbang kampus oke,” ujar Jun Hyung.

“Maaf Aku tidak tertarik,” jawab Lee Joon.

“Pokoknya Aku akan menunggumu di depan gerbang, pokoknya Aku tunggu,” ucap Jun Hyung dan pergi begitu saja.

“Maaf Jun Hyung, Aku tidak akan datang sebaiknya kau jangan menungguku,” gumam Lee Joon.

Lihat selengkapnya