Aquila

Harukaze
Chapter #2

Bab 1 - Uzriel & Lilac

Jakarta, Februari 2027

Uzriel dan Lilac berjalan menyisir trotoar yang dipenuhi pejalan kaki. Kakak beradik berwajah kumuh itu menenteng tas besar berisi bahan makanan. Uzriel terdiam, sementara Lilac tak berhenti menyenandungkan nada-nada acak.

“Hentikanlah nyanyian jelekmu itu. Kau membuat telingaku sakit.”

Lilac mendengus, “Kau berbicara pada seorang musisi yang beberapa jam lalu baru mendapatkan penggemar baru.”

“Heh, siapa yang mau menjadi penggemar pengamen jalanan kumuh sepertimu?”

Adiknya membalas dengan tendangan keras di tulang kaki.

“Lilac sialan! Aku akan menghancurkan gitarmu!”

“Dan aku akan menyerahkan bukti pencurianmu ke kantor polisi.”

Mereka berhenti di depan bangunan tua dengan cat putih yang sudah mengelupas. Uzriel memutar kunci pintu. Lilac mengikuti kakaknya dari belakang.

“Jakarta dari hari ke hari makin panas saja,” Laki-laki itu mengeluh. Sebutir keringat menetesi pelipis.

Lilac berjalan mendahului ke arah dapur. Tas belanjaannya ia taruh begitu saja di atas meja counter. Lalu, gadis itu meletakkan gitarnya di samping sofa ruang tengah dan mulai menghitung uang recehan hasil mengamen tadi siang.

“Dua ratus delapan puluh ribu. Hasil mencurimu bahkan tidak ada setengahnya dari ini.”

Sebuah talenan kayu melayang dari meja dapur.

“Hasil mencuriku kau habiskan untuk berbelanja!” protes Uzriel.

“Aku berbelanja agar kita bisa makan. Yang tidak bisa memasak tolong diamlah.”

Uzriel tak menjawab. Setiap kali mereka bertengkar, dialah yang selalu mengalah. Padahal Lilac hanya tiga belas bulan sepuluh hari lebih muda darinya.

“Oh. Aku lupa membeli jahe.”

Di lantai dapur, terlihat barang belanjaan mereka berserakan. Lilac berjongkok sambil membolak-balik tumpukan sayur.

“Kau mau kembali ke pasar untuk membeli jahe, Brother?”

Uzriel mendengus. “Di saat seperti ini kau baru memanggil kakakmu dengan sebutan yang pantas?” Ia menggeplak kepala adiknya. “Beli sendiri sana! Gunakan uang hasil mengamenmu itu!”

Lilac menggeleng pelan. “Uang itu sudah kusimpan untuk membayar tagihan listrik dan air yang menunggak sejak dua bulan lalu.”

Lihat selengkapnya