Ara, Dokter Cantik di Desa Oka-Oka

Baiq Desi Rindrawati
Chapter #2

Menemukan Ketenangan

Akhirnya, setelah perjalanan panjang, Ara menemukan tempat ternyaman nya. Ya.....di Desa Oka-Oka.


Desa ini adalah desa yang selama ini dia impi-impikan setelah mengantongi gelar sarjana kedokterannya.


Desa Oka-Oka. Sebuah desa yang berada di pelosok pedalaman Kalimantan yang jauh dari hiruk-pikuk kota.


"Wajahku kusut karena perjalanan jauh yang sudah aku tempuh!" ucap Ara lirih, saat berdiri di depan cermin.


Rumah ini penuh dengan debu dimana-mana. Sepertinya sudah lama ditinggal sama dokter yang pernah bertugas di desa ini.


Ada foto wanita cantik, yang sedang berkomunikasi dengan seorang wanita hamil.


"Cantik juga dokter ini," puji Ara saat melihat foto wanita itu masih terpampang di sebuah meja ruang keluarga.


"Tapi kenapa nggak dibawa sama pemiliknya, foto ini." tanya Ara lagi dalam hati.


Pelan-pelan, foto itu dia singkirkan. Dibersihkan nya beberapa tempat yang banyak debunya.


Tak lama ponselnya berdering. Ara tahu, pasti itu telepon dari sahabatnya, Zaskia.


Benar.


*Di layar ponselnya ada panggilan masuk dari Zaskia.


Buru-buru Ara mengangkatnya.


"Hai. Gimana sudah sampai di Desa Ika-Ika?" Tanya Zaskia membuka percakapan dengan Ara.


"Ih mana ada desa Ika-Ika." Ara protes.


"Hahahahah. Jadi desa apa. Bukannya bener kan kamu ke desa Ika-Ika." Zaskia tak ingin disalahkan.


"Desa Oka-Oka, Zaskia. Bukan Ika-Ika. Nanti kamu didemo orang Kalimantan, pakai ganti-ganti nama Desa." balas Ara.


"Oh Desa Oka-Oka. Iya ya. Ya ampun. Kenapa bisa sama dengan nama Gilang Okantara ya?" sebut Zaskia yang coba mengingatkan Ara dengan kekasihnya itu.


"Hahahahah. Udah ah jangan sebut-sebut nama itu lagi." kata Ara protes.


"Iya iya dah!" balas Zaskia dari balik ponsel genggamnya itu.


"Eh pas nyampai di sana. Pasti kamu jadi perhatian ya. Kan ada bidadari nyasar ke pedalaman Kalimantan." kata Zaskia memuji Ara.


"Hahaha..mana ada. Biasa aja kali," jawab Ara sembari melepas tawa.


"Ara. Bentar ya. Yoga telepon nih. Ganggu aja dia itu!"


"Hmmm ya sudah. Angkat aja telepon dia. Aku juga mau beres-beres karena rumah baru aku banyak debunya dimana-mana. Sudah lama ditinggalkan penghuninya yang dulu." jelas Ara.


Lihat selengkapnya