Arabelle

Marlina Catur
Chapter #3

#3 Kopi

Elvan mengamati Bella yang masih mengepel dari kejauhan. Berkali-kali dia melihat pantulan dirinya di jendela kelas. Dia sengaja menunggu Bella selesai mengerjakan hukumannya. Jika diperhatikan dengan seksama, wajah Bella terlihat sangat lelah.

Lima belas menit berlalu, Bella sudah mengembalikan semua alat pembersih toilet. Dia menyandarkan punggungnya ke kursi yang berada di depan kelas IX IPS 2. Dengan bermodalkan satu cup es kopi, Elvan mulai mendekati Bella. Rasa jail Elvan muncul tiba-tiba, dia meletakkan es kopi itu ke pipi Bella hingga cewek itu tampak terhenyak karena kaget.

“Lo lagi?”

“Iya gue lagi.”

“Ngapain lo di sini? Mau boker lagi? Rumah lo nggak ada toilet ya makanya lo numpang boker mulu di sekolahan?”

“Ati-ati kebanyakan marah bikin cepet tua.”

“Nggakpapa biar cepet mati sekalian.”

"Nggak baik ngomong kaya gitu. Nih kopi buat lo."

Bella tidak langsung menerimanya, dia justru memperhatikan Elvan dengan penuh selidik, "Ada racunnya nggak?"

"Kalo kata Pak Ustadz nggak boleh suudzon jadi orang."

"Gue bukan suudzon tapi antisipasi."

"Nggak ada, apa untungnya gue racunin lo?”

“Siapa tau lo tipe pendendam yang marah ke gue gara-gara tadi gue katain bego.”

“Ini sebagai ucapan terimakasih karna lo udah mau nolongin gue tadi."

"Oh. Kalo gitu sering-sering deh." Akhirnya Bella menerima kopi itu, lalu dia bangkit dan menyampirkan tasnya di pundak. "Gue balik dulu, bye."

Elvan menatap punggung Bella yang perlahan mulai menjauh, dia tidak sadar jika ada bulan sabit terbentuk di bibirnya

"Kayanya bener kata Rido, gue suka sama cewek ini."

✈✈✈

"Lo tau rumah Bella di mana Do?" tanya Elvan pada Rido saat mereka makan di kantin.

"Kenapa? Lo belum jadi ketemu dia? Datengin aja tuh ke kelas gue."

"Udah, kemarin gue udah ketemu sama dia. Cuma .... Kayanya emang bener deh gue suka sama dia."

Keempat temannya saling bertatapan lantas tertawa hampir bersamaan, "Bumi gonjang ganjing nggak tuh dengernya. Haha selamat ya Men akhirnya lo beneran move on."

"Setau gue dia tinggal di Panti Asuhan Pelita Hati sejak orang tuanya meninggal sembilan tahun yang lalu. Tapi sebelum lo tanya-tanya lebih jauh, gue ada berita seru nih."

"Apaan?"

"Tadi Bella dipanggil lagi sama Kepala Sekolah."

"Ini nih yang gue tunggu, bikin masalah apalagi dia?"

"Kalian taukan komputer UKS yang sering dipake Mbak Desi? Masak sama Bella dikasih password."

Lihat selengkapnya