Apabila bulan tak tampak terang, tak berarti sinarnya telah sirna. Katakanlah ia hanya mengintip di balik awan hitam.
Dan apabila hujan turun di waktu malam, tak berarti bulan sudah bosan bersinar. Katakanlah mata ini terlampau sibuk menanti deras hujan yang mengguyur.
Bulan ... tak adakah dahulu yang mengatur pergerakanmu, menjadi hiasan dan hitungan bagi kehidupan di muka bumi?
Kehalusan sinarmu berkata, ‘sungguh ada’.
Hujan ... benarkah ada yang selalu mengatur intensitasmu, untuk beri banyaknya manfaat dari setiap rintik yang turun?
Biji-biji yang tumbuh karenamu berujar, ‘sungguh benar’.
***