Blurb
ARCA
Umurnya 32 tahun dan sudah jadi pengangguran selama 11 tahun.
Ada lebih dari 125 wawancara kerja yang sudah dijalaninya, kata sebagian
pewancara justru jika ia memang bisu ia akan diterima.Seorang pewancara bilang cerdas otak saja kini tak cukup, cerdas emosi juga dibutuhkan.
Namanya Suropati, ia biasa dipanggil [Si:]. Lulusan Akuntansi dengan predikat cumlaude. Rasanya memang tidak
menyenangkan dianggap tidak cerdas secara emosi, tapi apa mau dikata ia yang tidak bisu memang tak lagi mampu mengeluarkan suara. Kata dokter pita suaranya baik-baik saja, psikologisnya yang terganggu.
Umurnya 10 tahun ketika ia memutuskan hanya berbicara dengan kertas dan pena. Niatnya sungguh mulia, ia tidak ingin menambah keramaian di Rumah Asih, karena ia pikir inilah caranya untuk mengucapkan terima kasih atas kebaikan Ibu Asih dan almarhum Bapak Hadiwijaya yang mau merawat dan membesarkannya.
Suropati dan semua anak yang tinggal di Rumah Asih punya cerita yang sama. Mereka adalah bayi-bayi yang ditinggalkan di taman kota, masjid, gereja, bahkan kakus dan bak sampah.
ALIEN
Seharusnya orang seperti dirinya mudah mendapatkan cinta—cinta dari ibunya. Karena bukankah selalu ada cinta yang yang special antara ibu dan anak laki-laki mereka. Apalagi ia tampan, cerdas, dan sukses, orangtua mana yang tidak bangga punya anak seperti dirinya. Tapi kenyataannya ibunya sudah abai padanya sejak ia kecil. Entah apa salahnya.
Ketika Suropati hadir di rumah mereka, cinta ibunya justru untuk Suropati padahal bisa dibilang Suropati adalah seorang jongos. Ibunya menatap dan memprilakukan Suropati penuh sayang seolah anak laki-laki yang dibanggakannya.
Namanya Lingga, karena rindu ibu, ia sering tidur layaknya fetus, Karena rindu dicintai dan dipuja, ia menjadi laki-laki yang suka memanipulasi perempuan. Mana ada perempuan yang tidak memuja lelaki sukses? Sampai akhirnya ia bertemu dengan Yoni. Seperti ibunya, Yoni abai akan sosoknya. Tapi seperti dirinya ternyata Yoni juga seorang ‘Alien", ia pemuja sinar Mentari dan hujan, apalagi yang lebih menyentuh Yoni juga sering tidur layaknya fetus.
Bunga Daisy
Yoni tahu rasa tidak dipilih itu seperti apa. Sejak adik laki-lakinya lahir, di mata ibunya seolah Yoni lenyap.
Karena tahu rasa tidak dipilih itu sangat tidak menyenangkan maka ia bertekad harus bersikap adil pada semua anak di Rumah Asih. Maka rasa bersalah hadir ketika hati Yoni memilih Anjani. Apa istimewanya gadis itu? Apa karena ia bermata danau?
Hatinya mencelos ketika tahu sepasang suami istri akan mengadopsi Anjani. Rasa sedih membuatnya berandai-andai, jika ia yang lajang mengadopsi Anjani, atau haruskah ia menikah dulu? Tapi dengan siapa? Lingga? Mereka baru pacaran 3 bulan.
Yoni tahu bersama Lingga ia merasa lengkap hingga Lingga membeberkan prilaku hidup bebasnya di masa lalu. Ia bisa memahami itu, setiap orang punya masa lalu, tapi lalu kegamangannya menikah dengan Lingga hadir karena ternyata salah satu anak di Rumah Asih adalah anak Lingga, dan Lingga tidak ingat siapa ibu anak itu.
Kata Lingga ada banyak perempuan yang pernah terlibat hubungan bebas dengannya. Bagaimana jika ada anak-anak lain? Bagaimana nasib mereka? Senasibkah dengan anak-anak di Rumah Asih? Yoni jeri membayangkannya.
"Kau boleh menghukumku tapi tolong jangan tinggalkan aku. . . "pinta Lingga.
Yang Yoni tahu bukan wewenangnya untuk menghukum, yang Yoni tahu ia dapat memilih untuk meninggalkan Lingga. (dks)
Sekuel Novel ARCA, ALIEN, DAN BUNGA DAISY hadir dalam bentuk Naskah Skenario berjudul : Maaf, Sungguh Aku Tidak Bermaksud Jatuh Cinta Padamu. (peserta kompetisi Star Script Hunt 2021)