“Pedang sudah di coba semuanya?” tanya Jeki pada para pengawal yang berdiri di hadapannya.
“Sudah, pangeran. Kurasa semuanya beres.” jawab pengawal itu tanpa rasa khawatir.
“Baiklah, kalau terjadi apa-apa beritahu aku. Aku tidak ingin rencana kita sampai di dengar musuh.” perintah Jeki sembari menggertakan busur panahnya.
Pengawal itu mengangguk paham atas perintah. “Semuanya terlaksana tuan. Kapan kita akan pergi?”
“Setelah Ena selesai mandi air susu.”
Pengawal itu mendongkak dan menunduk lagi, “Baik tuan. Dan maaf tuan, siapa yang akan jadi jendral nanti?”
“Oh ya, aku sampai lupa. Earlene lah yang akan jadi jendral beri tahu pasukan supaya mendengar perintah earlene nanti.” jawab Jeki penuh percaya diri.
“Earlene? Apa tidak salah?” tanya pengawal itu sedikit tertawa sebelum gertakan dari Jekis membuat jantungnya hampir berhenti berdetak.
“Dalam perang mahabharat juga wanita yang jadi jendral, yaitu Putri Srikandi. Jangan remehkan earlene!” jawab Jekis beserta memberi peringatan pada pengawal nya itu.