Ardanareshwar

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #4

Apex Predator

Senin, 20 Oktober 2014, siang hari.

"Gimana Shafa, udah cocok dengan idenya," ucap seorang pria tua yang nampak sangat memelihara rambut diwajahnya, itulah Akhmad, ayah Shafa dan Rafi.

"Udah sih ayah, tapi pusiing, kenapa rancangan bisnisnya rumit begini, perasaan hanya masak lalu dijual deh," gerutu Shafa sambil berguling-guling di lantai.

"Kalau kamu mau buka warung dari kaki lima ya skemanya memang lebih mudah sayang, tapi katamu mau pakai toko berjalan, ayah cuma kasih opsi kok," ucap Akhmad.

"Kau yang serius sedikit lah, ayah sudah meluangkan waktu untuk kita," tegur Rafi sambil mengangkat Shafa untuk duduk.

"Mungkin karena kalian kurang tidur, udah, istirahat dulu," ucap Akhmad sambil berdiri meninggalkan tempat itu.

"Jadi gimana, udah ada beberapa model bisnis, kamu mau pilih yang mana," tanya Rafi.

"Hmm aku masih bingung dengan skemanya, makanannya yang sederhana saja lah, daging panggang aja gimana," ucap Shafa.

"Steak?, oke, gak mau makanan laut lagi saja," tanya Rafi.

"Nggak ah, ribet persiapannya, terlalu banyak bahan, kalau daging panggang kan paling daging, mentega, garam dan lada, udah enak itu, sisanya bisa improvisasi," ucap Shafa.

"Lokasinya mau gimana, ruko atau kedai berjalan," tanya Rafi.

"Mungkin kedai berjalan saja, toh kalau sudah gak kepakai bisa digunakan lagi kendaraannya," ucap Shafa.

"Lalu target pasar kita siapa," ucap Rafi.

"Kalau daging panggang harusnya untuk kalangan masyarakat menengah keatas, dengan begitu kita juga akan menghindari persaingan bisnis dengan bisnis makanan Kailash yang terlalu menguasai pasar untuk kalangan menengah kebawah," ucap Shafa.

"Mengerti juga akhirnya kau saingan terberat kita, kalau pekerjanya gimana," tanya Rafi.

"Kata ayah kan mulai dari diri sendiri dulu, berarti kita berdua dulu saja Rafi, tolong ya," ucap Shafa.

"Tentu saja. Baiklah, ayo belanja," ucap Rafi.

...

Sementara itu disisi lain Dunia.

"Jadi, untuk apa engkau jauh-jauh datang menuju Suralaya," ucap Ihsan sambil membukakan durian untuk suguhan.

"Punten Gusti Prabhu Sanghyang Bhatara Guru, hamba ingin turut menjadi bagian dari Kailash, ini data bisnis kami Prabhu," ucap lelaki yang ternyata adalah Fikri itu.

Lihat selengkapnya