Ardanareshwar

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #15

Kembang Peniti

"Eee Shifa, siapa mereka," tanya Shafa.

"Mereka tim dokter kita, ini Agam, Syahdan, Bryan, Mutia dan Fitri," ucap Shifa.

"Kau mau langsung memberikan tugas membuat obat-obatan pada dokter pemula?," tanya Shafa.

"Sesekali aku ingin memberikan tanggungjawab pada orang-orang baru untuk mengerjakan hal ini," ucap Shifa.

"Terimakasih untuk kepercayaannya roro, tapi kau yakin kami bisa melakukannya," tanya Bryan pemuda yang ada ditengah.

"Kau gak paham Ian, kita palingan jadi kelinci percobaan aja, projek berbahaya begini mana ada yang mau," ucap Agam, pemuda dipojok kiri.

"Hehehe, sebenarnya itu juga, tapi tenang saja, ada banyak lab medis yang bisa kalian pakai dan aku akan membimbing dari sini," ucap Shifa.

"Emang agak psikopat kau mbak, tapi tenang saja, kami akan hidup untuk berbagi cerita pada anak-anak kami," ucap Agam.

"Itu baru semangat," ucap Shifa.

"Eh mbak Shifa, kenapa gak kamu langsung yang mengerjakan, bukannya kemarin katamu obat dari kami jelek," ucap Syahdan yang berada diantara Agam dan Bryan.

"Aku untuk sementara diminta untuk berlibur dulu dari kegiatan kedokteran oleh Narayana, mungkin ini juga kode darinya untuk memberikan kepercayaan pada orang-orang baru, mungkin memulai dari yang baru lulus seperti kalian adalah opsi terbaik untuk menambah tenaga kesehatan baru yang lebih mumpuni, kalian boleh minta tolong ke siapapun kok, asalkan proyeknya berproses, kami juga banyak stok tikus dan kelinci untuk percobaan, tinggal disterilkan, jadi siapa yang mau di lab dan siapa yang mau kerja di lapangan," ucap Shifa.

"Berburu kayaknya asik, masuk ekstraksi kelenjar racun juga gak mbak," tanya Agam.

"Memang begitu," ucap Shifa.

"Saya ke lab aja lah roro, saya lebih tertarik meracik," ucap Syahdan.

"Saya ikutan berburu, kayaknya asik aja menangkap kodok," ucap seorang gadis bernama Mutia.

"Ehh, kau mau berburu juga," tanya gadis lainnya yang bernama Fitri.

"Iya, kayaknya gak ribet," ucap Mutia.

"Okelah, aku di lab aja," ucap Fitri.

"Tersisa kau mas Bryan, mau apa," tanya Shifa.

"Saya ke tim lab aja roro, kayaknya untuk akurasi maka tim lab harus lebih banyak," ucap Bryan.

"Owh, bagus, oiya yang kerja lab nanti ikut bantu di restoran juga ya, nanti kalau buruan kita datang langsung eksekusi, tenang saja, dapat konsumsi kok," ucap Shifa.

"Heh!?, konsumsi?, bisa tukar gak," tanya Agam.

"Haha, lawak kau, udah makan kodok aja sana," ucap Syahdan.

"Kok gak bilang ada makanan kalau ikutan cuci-cuci," ucap Agam.

Lihat selengkapnya