Ardanareshwar

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #22

Vani

Pagi hari direstoran Shafa. Para pegawai mulai datang dan bersiap untuk melakukan pekerjaan mereka saat tiba-tiba mereka melihat Sekar berada disana memperbaiki pipa gas.

"Eh, dia kan," gumam Rieke sambil bersembunyi dibalik tubuh Diana.

"Ngapain dia ada disini, apa kesalahanku," pikir Heri yang mulai ragu melangkah.

Saat mereka mulai bergidik ketakutan menyaksikan keberadaan Sekar disana tiba-tiba Sekar berbalik membuat mereka mundur beberapa langkah dengan penuh waspada.

"Oh hai, hmm Shafa, ini karyawanmu baru datang," sambut Sekar.

"Oiya, eh, ngapain kalian," gumam Shafa begitu melihat beberapa pegawainya terlihat pucat.

"Itu reaksi yang wajar Shafa, kau ingat latar belakang mereka kan," ucap Rafi.

"Waah, ada Vanidevi, boleh minta tanda tangan," tanya Diana yang baru datang dan langsung menghampiri Sekar.

"Eh!?, kok beda banget," gumam Shafa.

"Kau gagal paham rupanya, yasudahlah, eh Sekar, pipa gasnya sudah selesai," tanya Rafi.

"Baru selesai, ini sudah bersih," sahut Sekar didepan Diana yang kegirangan.

"Eeeeh, apa maksudnya gagal paham," pikir Shafa sambil mempersiapkan restoran untuk buka.

"Yang lainnya, ayo segera bersiap, oiya sekarang ini Sekar akan ikut membantu pekerjaan kita, saya minta tolong agar kalian bisa akrab dengannya," ucap Rafi pagi itu.

"Waaah," seru Diana berbinar.

"Mataneee," pikir Rieke.

...

Seperti biasa, pagi itu mereka sarapan bersama dan berbincang sebentar sebelum akhirnya tim berburu berangkat pergi meninggalkan restoran yang selanjutnya membuka pintu dan mulai menerima pelanggan.

"Apa ini Shafa, poster perekrutan karyawan ya," tanya Sekar.

"Iya, kami mulai kewalahan dengan pesanan, kayaknya perlu karyawan baru," ucap Shafa sambil memasak.

"Ehh, kurasa kau belum perlu karyawan baru deh, asalkan kita bisa pakai alatnya," ucap Sekar.

"Ini restoran loh Sekar, alat apa yang kau maksud," ucap Shifa sambil mencuci piring.

"Peralatan sederhana seperti seperti pisau ini loh, maksudnya banyak peralatan disini yang kurang efisien kalau mau pelayanan sebaik mungkin," ucap Sekar.

"Kebanyakan memang peralatan lama Sekar, restoran ini masih belum bisa menghasilkan cukup uang untuk gaji karyawan dan membeli peralatan berkualitas tinggi diwaktu yang bersamaan, sekarang kita sedang menabung untuk itu sambil menggunakan peralatan yang ada," ucap Shafa sambil mengerjakan beberapa pesanan.

"Itu masalahnya, kalian belum memaksimalkan potensi finansial kalian, bukannya kalian ingin berkembang," tanya Sekar.

"Terus gimana," tanya Shafa.

"Hmm nampaknya kalian belum paham cara menggunakan sistem keuangan yang baru ya," ucap Sekar.

"Itu sulit Sekar, inflasi per mata uangnya sangat besar, sekarang membeli aset jadi sangat sulit," ucap Shafa.

Lihat selengkapnya