Ardanareshwar

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #25

Rosa Valkyria

Selasa, 2 Desember 2014, dini hari. Saat itu Sekar baru bangun dan sedang memantau wilayah disekitar restoran, membiarkan salju turun meliputi wajahnya saat tiba-tiba suara hamsa memecah keheningan, menutup cahaya rembulan dengan sayapnya yang mengepak keras tepat diatas kepala Sekar yang menengok keatas sebelum kemudian tersenyum bahagia melihat bayangan hamsa yang begitu dia kenali.

"Yusuf!?," serunya dengan gembira.

"Iya Sekar," jawab Yusuf dari atas dengan lembut sembari menuruni sinar rembulan dari atas hamsanya menuju Sekar.

"Ada apa sampai engkau datang kesini," tanya Sekar.

"Apa salahnya aku menjenguk. Gimana kabarmu," ucap Yusuf.

"Aku baik-baik saja. Oiya Yusuf, aku lihat Shafa sering bersedih karena kesalahannya yang membuatnya terusir dari Suralaya, apakah menurutmu Shafa bisa dimaafkan," tanya Sekar.

"Kau tak perlu menanyakan sesuatu yang pasti," ucap Yusuf.

"Bagaimana caranya," tanya Sekar.

"Jangan tanya padaku, aku tidak sering melihat perempuan meminta maaf, justru aku ingin belajar," ucap Yusuf.

"Rambutmu agak lusuh, kau baik-baik saja kan," ucap Sekar.

"Ahaha, agak susah memang merawat rambut putih begini tapi dengan begini aku bisa bersembunyi dibalik salju jika pakai baju putih juga," ucap Yusuf.

"Yusuf, apa dulu kalian punya banyak tantangan saat kalian membangun segala yang kalian miliki saat ini," tanya Sekar.

"Pertanyaannya bukan apa ada tapi bagaimana melewatinya kan," ucap Yusuf saat angsanya turun membawakan pot bunga padanya.

"Bagaimana cara kalian melewatinya dulu," tanya Sekar.

"Sering ngobrol aja," ucap Yusuf.

"Apa hubungannya sering ngobrol dengan semua pencapaian yang kalian tunjukkan, kini kalian berada di puncak Dunia dan kau bilang itu karena sering ngobrol, jangan bercanda kau," ucap Sekar.

"Oiya, kadang Ihsan bawa duren, Alim kena masalah, mas Steve menyeduh kopi dan kadang ada jalan-jalan gak jelas dengan mas Lintang, aku juga kadang membeli barang-barang aneh," ucap Yusuf saat memandangi mawar yang dia bawa.

"Kau tidak membantu Suf," gerutu Sekar.

"Ada apa memangnya," tanya Yusuf.

"Kami kena masalah, ada orang yang mengincar bisnis ini," ucap Sekar.

"Kalau begitu carilah solusinya bersama, ini bunga untukmu, varietas baru, rosa valkryria, rawat dan gunakan sebaik mungkin," ucap Yusuf.

"Terimakasih," tanya Sekar.

"Sama-sama, aku pergi dulu," ucap Yusuf sembari menaiki angsanya lagi.

"Tidak adakah petunjuk yang bisa kau berikan padaku," tanya Sekar.

"Orang akan lebih hafal dengan jalan yang dia temukan sendiri, semangat ya, daah," ucap Yusuf sebelum melesat darisana, menghilang dari pandangan Sekar.

"Apa maksudnya itu, hmm mungkin dia memang hanya ingin berkunjung dan memberikan bunga ini padaku, kurasa akan bagus untuk hiasan, rosa valkryria?, bunga ini memang terlihat tangguh" gumam Sekar sembari melanjutkan patrolinya menunggu naiknya cahaya mentari.

Lihat selengkapnya