"Hmmm, kurasa kita memang terlalu meremehkan mereka," gumam Ihsan yang memejamkan sebelah matanya sambil menjalankan buah caturnya.
"Agak kacau nampaknya rencanamu Ihsan, kurasa memang gak perlu deh," ucap Alim seraya menjalankan juga buah caturnya.
"Gimana Suf," tanya Ihsan sambil membuka matanya.
"Gimana ya, mungkin kita perlu sedikit ikut campur, kalau gini dia juga gak akan berkembang banyak," ucap Yusuf.
"Kalau begitu kau yang mengawasi mereka ya," ucap Ihsan sambil melepaskan tiga buah bola dari tangannya.
"Bolehlah," ucap Yusuf sambil menerima tiga bola itu.
"Orang-orang itu bawa kemari setelah selesai, memang gak bisa diharapkan, kupikir bakal berbahaya ternyata kenak bantai," ucap Ihsan.
"Aman itu, lanjutlah main," ucap Yusuf.
"Hmph, aku jadi merasa bersalah telah meremehkan mereka," ucap Alim sambil melakukan rokade.
"Itulah, kau emang panikan orangnya," sahut Ihsan sambil menyerang posisi Alim.
"Ahhh posisiku kok hancur, kau mengalahlah dikit," ucap Alim.
"Kau lihat buah catur ku sedang menyerang semua bukannya mengamankan wilayah malah langsung rokade cak, ah udahlah lanjutkan aja," ucap Ihsan.