Ardanareshwar

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #36

Bloom

Minggu, 7 Desember 2014. Tanaman-tanaman yang dikirim Steve mulai tumbuh subur dan saat itu dengan cepat mereka memanen hasilnya bersamaan dengan hasil tani yang lain sekaligus segera mengupas dan memotong-motong buah-buahan untuk dijadikan kudapan dan mengeringkan bijinya bersamaan dengan biji bunga matahari untuk selanjutnya mereka olah menjadi kuaci terkecuali biji semangka. Sambil memakan potongan buah itulah mereka memanen bahan-bahan makanan lain dan segera mencucinya untuk kemudian mereka letakkan dalam beberapa keranjang untuk selanjutnya dimasukkan kedalam dapur.

"Enak juga panen harian sambil makan buah begini," ucap Diana.

"Tapi kenapa kita tidak pupuk buah-buahan itu," tanya Mutia.

"Gak dipupuk aja tumbuh seperti itu," sahut Diana.

"Setahuku sih nutrisi yang kita berikan dalam bentuk pupuk akan diolah lagi sebagai makanan, jadi kalaupun tumbuhannya memiliki faktor regulasi hara lebih dari seratus persen tapi tetap saja perlu sumber makanan lain, kan dihutan juga seperti itu," ucap Mutia.

"Kalau itu mending nunggu nona Zahra aja gak sih," ucap Diana.

"Gapapa, biar aku coba tanam dirumah dari biji ini," ucap Mutia sambil mengambil satu biji semangka dari mulutnya dan menaruhnya didalam lipatan kertas kecil.

"Hmmh suka-suka kamu lah Mut," ucap Diana.

Sementara itu ditempat lain.

"Hooh, tanaman ini menakjubkan, gak perlu dipupuk udah jadi manis begini," ucap Rieke sambil menyantap melon batu.

"Itu karena efek regulasi hara internalnya yang memungkinkannya untuk tumbuh tanpa asupan zat hara eksternal sama sekali," ucap Zahra.

"Hmm seram juga kalau begitu," ucap Bryan.

"Gimana seramnya Yan, ini kan buah, semua orang akan senang makan buah," tanya Syahdan.

"Kalau memang tanaman ini tak perlu hara sama sekali maka satu-satunya syarat tumbuhnya cuma cahaya dan perakaran, memang benar buah-buahan tidak berbahaya secara langsung tapi juga perlu diingat kalau asupan makanan berlebih ke ekosistem liar bisa berujung pada ledakan populasi binatang, apalagi ini buah, kemungkinannya kan konsumennya adalah megafauna herbivora, kau ingat berapa kali kita dapat kasus ledakan populasi kerbau air," ucap Bryan.

"Hmm itu masalah yang lumayan serius, kalau begitu kenapa dirimu memesan buah-buahan ini nona," ucap Syahdan.

"Sebenarnya aku gak pesan buah-buahan, cuma bunga matahari tapi karena dikasih ya gimana lagi, tantangannya tinggal gimana caranya benih-benih dari tanaman ini gak sampai menyebar sebelum dua hari lagi dari sekarang," ucap Zahra.

"Kalau sampai terjadi memangnya kenapa," tanya Rieke.

"Perkataan Bryan bisa jadi nyata," ucap Zahra.

Lihat selengkapnya