Ardanareshwar

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #47

World of Selfish

"Mas Lintang, kayaknya mbak Rasha terlalu kuat deh untuk prajuritku," ucap Ihsan.

"Ya, kau tinggal bikin yang lebih kuat kan," ucap Lintang sambil bermain catur dengan Alim.

"Ah gak gitu mas, inikan ujian yang kumaksudkan buat Shafa," ucap Ihsan.

"Hhh bikin repot aja kau Ihsan, terus mau gimana, aku menarik Rasha, malah ketahuan dong," ucap Lintang.

"Atau kita bisa tambah pejuang asli untuk menghadang Rasha dan Rafi," ucap Alim.

"Ah iya ada Rafi juga, dia akan lebih merepotkan dari Rasha kalau sampai membantu," ucap Ihsan.

"Kau tidak merencanakan ini matang-matang rupanya, hhh kebiasaan," ucap Alim.

"Iya, maaf," ucap Ihsan.

"Tapi siapa orang yang bisa menghadang dua ksatria sekuat itu," ucap Yusuf.

"Banyak kok, ada Bagas, Rio, mas Bowo, Gibran, mas Iqbal dan masih banyak lagi," ucap Alim.

"Mereka itu sibuk Alim. Bagas itu kan selain membantu menjadi wali masyarakat juga merupakan guru berpedang dan kepala suku, Rio pasti lebih sibuk mengurus wilayah dan bisnisnya sama katanya lagi dekat dengan Salsa yang sekarang juga dicalonkan menjadi isvari Reksanara, Bowo itu kepala kepolisian internasional yang juga lebih fokus memperbaiki tabiat para kriminal, Gibran juga sibuk dengan bisnis fotografi dan juga membuat film dokumenter alam liar dan Iqbal sekarang merintis bisnis parfum, kalau mau mengganggu jangan orang-orang sesibuk mereka," ucap Steve.

"Terus siapa yang bisa menghadang dua orang itu, kalau kuperkuat mutannya malah bisa kisruh," ucap Ihsan.

"Hmm gimana terus, apa aku perlu mendesain robot yang khusus memburu mereka," tanya Yusuf.

"Opsi yang bagus," ucap Ihsan.

"Janganlah, nanti ketahuan kalau kita yang merencanakan ini, hmm aku mungkin bisa minta tolong bapak, dia kayaknya juga gak sibuk-sibuk amat, sesekali menjalankan misi cuma untuk mengobati bosan," ucap Lintang.

"Eh!?, pak Damar ya, boleh juga tuh, tapi kau yakin dia gaada kesibukan," ucap Ihsan.

"Waktu panen masih lama Ihsan, bapak emang lagi gaada kerjaan," ucap Lintang.

"Ah bolehlah, kita ngobrol sama dia nanti," ucap Ihsan.

"Ini satu lawan dua loh Lintang, kau yakin beliau bisa," tanya Steve.

"Iya juga ya, menghadang kan bukan cuma masalah lebih kuat, tapi seharusnya bisalah," ucap Lintang.

Lihat selengkapnya