ARDARA ( REVISI )

Regita R.A.
Chapter #5

Arya Wiratama

Kita adalah Awal

Saat ini Arya dan Dani sedang duduk di salah satu meja bundar yang berisikan dua kursi, yang terletak di kantin, tidak ketinggalan mereka juga memesan beberapa makanan.

" Ar lo masih ngarepin dia?" Tanya Dani.

"Gw bingung." Jawab Arya.

"Lo harus move on Ar, cewek kayak gitu harus di lupain."

" gw berusaha buat ngelupain dia tapi susah, gw masih sayang sama dia." Jawab Arya lemah.

" Sayang boleh tapi bodoh jangan. Lo jangan berlarut - larut dalam kesedihan ar, gak baik. apa perlu gw kenalin lo ke temen gw, sapatau ada yang nyantol sama Lo, terus Lo bisa move on dari dia." Jelas Dani menawarkannya ke Arya.

Arya tertawa kecil dengan ucapan teman nya ini.

" Gak usah dan, makasih banyak" Ujar Arya terkekeh sambil menepuk pundak dani.

" Lah kenapa ga usah, gua punyak banyak stok cewe cantik - cantik Ar, bodi nya semok kek Miyabi." Ujar Dani sambil memperagakan tangan nya.

" Gw ga nafsu sama yang kayak Miyabi, gw nafsu nya yang kayak kekeyi." Ujar arya terkekeh.

" Gile selera Lo Ar, berubah drastis." Dani melotot ke Arya sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.

" hahaha.." tawa Arya.

" Dinda katanya mau kesini tapi belum Dateng." Ujar Arya

" Dinda.? Ngapain kesini?" Tanya Dani.

"Gw punya utang duit sama dia, mau gw balikin." Arya mengedarkan pandangan nya untuk mencari Dinda. Tapi tanpa disengaja pandangan nya bertemu dengan pandangan seorang gadis yang tengah menatap nya. Mereka pun memandang cukup lama. Sampai gadis itu tersadar dan memutuskan pandangannya.

" Apa yang baru gw lakuin." Batin arya

" Ooh gua kira ngapain, lu Deket ya sama Dinda Ar?" Tanya Dani.

" Ha..Apa?" ya eng..gak..lah nga..co.. lo." Jelas Arya dengan cengiran nya.

" Lo kenapa jadi gugup gitu?" Tanya dani menyelidik.

" A..pa..enggak.." jawab Arya sambil berusaha menormalkan dirinya.

" Gw pernah liat lu nge-gonceng Dinda Ar."

"Ooh itu Cuma sekali tadi pagi, dia minta tolong ke gw buat jemput dia karena kaki nya lagi sakit, jadi gw ke rumah nya Dinda yang di belakang kampus." Jelas arya.

" Lo ga apa - apain anak orang kan?" Tanya Dani menyelidik.

" Ya kali, gw ga sebejat itu." Jawab Arya malas.

Sampai seketika " Permisi, pesanannya mas." Ujar seseorang yang merupakan pelayan kantin yang mengantarkan pesanan mereka dan berlalu pergi.

" Akhirnya datang juga kau." Ujar Dani yang melihat makanan yang ia pesan telah sampai.

" Datanglah ke perut papah sayangg." Ucap dani bersemangat.

Arya yang melihat sahabat nya hanya menggeleng - gelengan kan kepala dan Mereka berdua pun makan dengan lahap.

####

Lihat selengkapnya