Hai kamu...
Dek kamu gak apa-apa?" Tanya seseorang yang berada di samping dara sambil berlari mengikuti dara.
" ha." Dara menengok ke arah suara itu.
" Kamu kayak gak kuat dek, Kalo ga kuat Jangan di paksain." Ujar laki - laki itu.
" Dara kuat kok kak." Ujar dara sambil tersenyum ke arah laki - laki itu.
" Kamu masih ada 3 putaran lagi, kamu yakin?" Tanya laki - laki itu.
" Iya kak, yakin." Ujar dara memangguk antusias
" Yaudah, kalo ga kuat minggir aja ke lapangan ya, jangan di paksain." Ujar laki - laki itu.
" Iya kak." Dara memangguk. Dan laki - laki itu pun pergi meninggalkan dara.
Dara tau siapa laki - laki itu. Ia salah anggota BEM, terlihat dari baju yang laki - laki itu pakai sama dengan anggota BEM lain nya.
Sementara itu Raga nama seseorang lelaki yang ikut berlari di samping dara tadi berusaha membujuk gadis itu, agar ia mau berhenti berlari. Tapi sayang, raga tidak berhasil membujuk gadis itu. Dara tetap ingin melanjut kan larinya.
" DARA AYO SEMANGAT." Teriak Lea yang sudah menyelesaikan lari nya dan ber-istirahat dengan yang lain nya.
Dara yang mendengar itu pun mengganggukan kepalannya.
" AYO CEPAT, TINGALL KAMU." Teriak salah satu anggota BEM.
" Satu putaran lagi." Ujar dara bersemangat.
" DARA, SEMANGAT KAMU PASTI BISA." Teriak Lea semangat dari pinggir lapangan.
" Ayo kamu pasti bisa." Teriak teman-teman yang lain, untuk menyemangati dara.
Dara yang mendengar nya pun semakin bersemangat dan menambah tempo larinya.
" Ayo dek dikit lagi." Ujar anggota BEM yang lain.
Dengan langkah kaki yang sedikit lemas dan rasa sakit yang menjalar di bagian perut kiri nya, dara berusaha untuk menahannya. Ia terus melangkah kan kaki nya sampai akhir. hingga ia berhasil menyelesaikan lari nya.
" DARA HEBAT." Teriak Lea sekaligus memberikan tepuk tangan yang meriah untuk dara yang diikuti oleh teman- teman yang lain nya.
" Hebatt." Teriak para aggota BEM yang ada di lapangan ikut bertepuk tangan dan sedikit tertawa.
Dara pun tersenyum girang. Ia berhasil. Dara berhasil. Ia senang. Raga yang ikut melihat nya pun ikut tersenyum lega dan ikut bertepuk tangan. Ia merasa iba saat melihat gadis itu berlari.
Para anggota BEM itu pun memerintahkan dara untuk beristirahat di pinggir lapangan dan memakan sarapan. Dara pun melangkahkan kaki nya Akan tetapi baru dua langkah dara berjalan, tubuh nya tumbang.