Perjalanannya yang luar biasa.
Hari ini, hari yang di tunggu - tunggu dara. Semalam ia tak bisa tidur karn agak sabar menunggu hari, ia merasa bahwa detak jarum jam saat malam terasa lama, padahal jarum nya berdetak sesuai poros nya. Dara bangun pagi lebih awal, agar ia bisa mempersiap kan dirinya agar terlihat cantik di depan Arya. Hari ini dara menggunakan kemeja kotak berwarna hitam dan bergaris putih yang di padukan dengan celana jeans hitam yang ia pakai tak lupa ia mengikat rambut panjang nya agar terlihat lebih rapi. Setelah puas dengan penampilan nya Dara keluar dari kamar kost nya dan menunggu Arya di teras kamar kos nya.
" Kak Arya mana ya." Tanya dara pada dirinya sendiri sambil terus menatap lurus gerbang coklat kok kosan nya berharap sang pujaan hati segera datang.
" Hmmm.." ujar dara lagi.
Sampai matanya menangkap seorang lelaki yang ia tunggu sedang melangkah masuk melewati gerbang coklat dan menuju ke arah dara. Dara yang melihatnya pun segera bangkit dari duduk nya.
" Maaf lama ya Dar, macet dijalan tadi." Ujar lelaki itu saat sudah sampai di depan dara.
" Iya gak apa - apa kak." Ujar dara mengangguk.
" Ayo." Ajak lelaki itu.
" Iya kak." Dara mengangguk dan melangkah bersama Arya.
" Mobil gw ada di depan gang biar bisa langsung ke kampus, jadi gak apa - apa kan Lo jalan sebentar." Ujar Arya sambil melangkah keluar gang bersama dara.
" Iya kak gak apa - apa." Ujar dara tertatih, kaki nya merasa sangat sakit saat ia berjalan menggunakan sepatu, padahal dara rasa kaki nya sudah cukup sembuh hingga ia pikir bisa memakai sepatu, tapi ternyata pas di pakai untuk jalan seperti ini masih terasa sakit.
" Kaki Lo uda sembuh? Kok udah pake sepatu." Ujar Arya saat melihat ke arah sepatu dara.
" Udah kak." Jawab dara.
" Kalau belum sembuh banget, jangan di paksain pake sepatu." Ujar Arya.
" Iya kak gak apa - apa." Ujar dara tersenyum.
" Gw gendong mau? Kalau Lo gak mau gw gendong kayak kemaren, biar gw gendong di pundak gw." Tawar Arya.
" Eh-- gak - usah kak." Ujar dara gugup.
" Lo ngerasa gak, kalau kita jalan nya lama?" Tanya Arya.
Dara yang mendengar penuturan Arya pun mebenarkam apa yang Arya katakan.
" Gw gendong aja Dar, biar cepet." Tawar arya.
" Tap-- ujar dara sebelum ucapan nya di putus oleh Arya
" Udah gak apa - apa ayo naik." Ujar Arya berjongkok membelakangi dara.
" Tap-- kak."
" Ayo Dar, gak apa - apa keburu siang nanti kalau udah siang ngantri di akademik nya lama, Lo emang mau ngantri lama - lama, kalau gw gak mau dar."
" Eh-- iya kak." Ujar dara mengangguk. Ia pun naik ke pundak Arya dan berpegangan pada leher nya.
Arya pun mulai berjalan keluar dari gang dengan dara yang menempel di pundak nya dara mengeratkan pegangan nya pada Arya, Dara terlalu menikmati berada di gendongan kak Arya sampai membuat nya tak sadar bahwa ia telah sampai di tempat Arya memakirkan mobil nya.
" udah sampai Dar." Ujar Arya
" Dar?" Tanya Arya menyadarkan dara.
" Eh-- kak maaf apa?" Ujar dara sadar.
" Kita udah nyampe, ini mobil gw." Ujar Arya yang berdiri di samping mobil.
" Ah iya kak-- maaf, maaf." Ujar dara gugup berusaha turun dari gendongan Arya. Arya pun menurunkan dara secara berlahan.
" Nah ayo masuk." Ajak Arya.
" Ah iya kak." Dara pun mulai masuk di samping kemudi mobil itu dan Arya pun ikut masuk di belakang kemudi mobil itu. Dan mereka pun mulai meninggalkan tempat itu menuju kampus.
####
" Ayo Dar, mumpung akademik nya sepi." Ujar arya pada dara yang sudah berada di kampus dan berjalan menuju ke loker akademik.
" Permisi Saya Arya Wiratama ketua BEM kampus, saya mau kasih tau kemarin ada salah satu mahasiswa yang mendaftar sebagai calon panitia ospek tapi dia mengikut latihan kepanitiaan hanya sekali, selebihnya lagi dia tidak ikut karna cedera pada kaki nya.", Ujar Arya jelas pada petugas akademik itu.
" Siapa namanya?" Tanya petugas akademik itu sambil melihat ke laptopnya.
" Dar nama Lo?" Tanya Arya pada dara yang berada di samping nya.
" Dara Adelia." Ujar dara dan Arya mengangguk.
" Dara Adelia." Ulang Arya.
" Oke, dara Adelia semester empat jurusan bahasa inggris, benar?" Tanya petugas itu.
" Dar, bener?" Tanya Arya menoleh ke dara.
" Iya bener." Ujar dara menggangguk.
" Oke berarti inti nya dia cuma ikut satu kali latihan kepanitiaan saja, tapi sisa nya tidak ikut gara - gara kaki nya cedera." Jelas panitia itu.
Arya dan dara pun mengangguk.
" Intinya, kamu sakit selama dua hari terus gak ngampus sama gak ikut latihan kepanitiaan gara - gara cedera kaki?" Tanya petugas itu lagi.
" I-ya" ujar dara mengangguk.
" Berarti kamu harus minta surat keterangan dokter Sama surat bukti keluar dari kepanitiaan nanti bisa kamu setor kesini." Ujar petugas itu.
Dara dan Arya pun menggangguk.
" Surat keluar nya gimana buatnya?" Tanya dara polos.
" Nanti BEM yang buat." Ujar petugas itu yang melirik ke Arya.
" Iya nanti gw yang buat." Ujar Arya.
" Oke kak." Ujar dara menggangguk.
" Yaudah kalau gitu makasih." Ujar Arya pada petugas akademik itu dan ia hanya tersenyum mengangguk.
Dara dan Arya pun melangkah meninggalkan akademik.
" Jadi gimana kak?" Tanya dara di samping Arya.
" Kita ke ruangan BEM dulu ya, buat surat nya" Ujar Arya.
" Iya." Ujar dara menggangguk. Mereka berdua pu melangkah ke ruangan BEM.
" Woi broo." Teriak teman Arya saat melihat Arya dan dara melangkah ke arah nya.
" Woi." Teriak Arya yang melihat teman nya berada tak jauh di depan arya. Arya pun melangkah ke temanya.
" Widih siapa nih? cewek baru ?" Ujar teman Arya santai melirik ke arah dara.
Dara yang mendengar ucapan teman Arya pun membulatkan matanya.
" Bukan." Ujar Arya.
" Gw kira cewek Lo." Ujar teman Arya sedikit tertawa.
"Tumben gak sama Dani, biasanya Lo sama Dani lengket mulu kemana mana udah kayak kembar Siam, kemana - mana berdua." Ujar lelaki itu tertawa.