ARDARA ( REVISI )

Regita R.A.
Chapter #17

Jalan bersama arya

Saat aku melihat mu bersama nya, entah mengapa muncul perasaan bahwa aku harus mundur..

" Lea kak Arya ngajakin kamu sama dara ngumpul - ngumpul di kantin." Ujar Dara.

" Maaf Dar gw gak bisa, gw harus ngurusin surat di BEM." Ujar Lea.

" Yah berarti dara sendiri."

" Iya gak apa - apa sekali - sekali Dar Lo ngumpul sendiri." Ujar Lea.

" Iya deh, yaudah dara ke kantin dulu ya."

" Oke." Ujar Lea.

Dara pun melangkah menuju kantin. Namun langkah nya terhenti saat dara akan memasuki kantin. Ia melihat Arya dan Dinda tengah duduk berdua sambil bercanda, dara melihat Arya tengah mengacak - ngacak puncak kepala Dinda dan mereka berdua pun tertawa lepas, tak sampai situ dara juga melihat Dinda yang tengah mencubit hidung Arya, Arya pun membalas cubitan Dinda. dara tidak suka melihat itu, dengan cepat dara segara pergi dari kantin di Liputo rasa marah.

" Kenapa Ar." Tanya Dinda saat melihat Arya tengah melihat pintu masuk kantin.

" Kayak ada orang yang ngeliatin gw." Ujar arya.

" Perasaan Lo aja kali Ar." Ujar Dinda.

" Mungkin." Ujar Arya.

" Oiya temen Lo katanya mau Dateng, tapi belum Dateng Dateng." Ujar Dinda.

" Mungkin bentar lagi." Ujar arya.

" Oh oke." Ujar Dinda.

Semoga temen Arya gak jadi Dateng jadi gw bisa berduaan sama Arya." Batin Dinda.

****

Dara pulang dengan keadaan kesal, ia tak peduli dengan Arya yang menunggu nya, dara hanya ingin segera pulang ke kos nya dan melupakan apa yang terjadi.

" Kak Arya gak bilang kalau ngajak kak Dinda juga." Marah dara melempar tas nya asal saat sudah berada di kamar kos nya.

" Dara." Panggil seseorang sambil mengetok pintu kamar kos dara. Dara tau siapa orang itu. Dia ragu untuk membukakan pintu orang itu. Perasaan nya masih jengkel.

" Dara gw Arya." Ujar Arya lagi.

Dara Tek merespon panggilan Arya. Arya yang merasa tak ada respon dari dalam melangkah kan kaki nya keluar dari kos dara, dan memakai kembali sepatu nya.. tapi belum selesai Arya memakai sepatunya, ia mendengar suara pintu yang terbuka, Arya pun membalikkan badan nya ke arah pintu itu dan mendapati dara.

" Hey." Ujar Arya tersenyum.

" Kak Arya." Ujar dara keluar dari kamar kos nya.

" Barusan gw ngetik kamar Lo tapi gak ada respon, gw kira Lo belum pulang." Ujar arya melepas kembali sepatu nya dan melangkah ke dara.

" Maaf dara gak denger, dara lagi dikamar mandi." Ujar dara bohong.

" Iya gak apa - apa, Lo kok tadi gak ke kantin?" Tanya Arya.

" Ma--af kak dara lupa." Ujar dara meringis.

" Gw nungguin Lo, tapi Lo gak Dateng." Raut wajah Arya kecewa.

" Maaf kak Arya." dara menyesal.

" Gw gak maafin Lo Dar." Ucap Arya ketus.

Dara yang mendengar nya pun terkejut." Kak Arya kok gitu." Ujar dara sedih

" Iya lah gw ini marah sama Lo, gw udah nungguin Lo lama di kantin tapi Lo lupa, gimana gw gak marah." Bentak Arya.

" Dara minta maaf kak." Ujar dara sedikit bergetar.

"Gw gak maafin Lo Dar, gw gak mau temenan sama Lo lagi." Ujar Arya melangkah menjauhi dara dan memakai kembali sepatunya.

Dara pun terkejut dan langsung mengikuti Arya.

"Kak Arya dara minta maaf, dara ga bakal ngulang lagi." Ujar Dara.

" Udah lah gua udah males sama Lo Dar." Ujar Arya melangkah kan kaki nya cepat menghindari dara.

" Kak Arya tunggu kak." Ujar dara memegang pergelangan Arya.

" Kak Arya jangan gini, dara kan udah minta maaf sama kakak, dara gak akan ngulang." Ujar dara.

" Alah bohong." Ujar Arya menyingkirkan tangan dara Dan melangkah meninggalkan dara.

" Tunggu kak, dara harus gimana biar di maafin sama kak Arya terus kak arya gak marah sama dara lagi." Ujar dara sedikit berteriak.

Arya menghentikan langkahnya, ia menampilkan smirk nya. Dan berbalik ke dara dan melangkah mendekati dara.

" Lo mau agar gw maafin Lo kan?" Tanya Arya.

" Iya kak." Ujar Arya

" Caranya Lo harus temenin gw ke tempat yang gw mau." Ujar Arya.

Lihat selengkapnya