Aku dan kamu mungkin bisa bersama, tapi untuk bersatu aku pikir itu yang mustahil.
Hari Minggu pun tiba terdapat seorang laki laki tampan atau yang biasa yang dipanggil Arya tengah berbaring di kursi empuk nya yang terletak di kamar nya saat ini. Pikiran Arya melayang kepada sosok gadis yang biasa ia panggil dara. Bayangan gadis itu seperti tidak ingin lepas dari nya, Arya mengingat kembali kejadian demi kejadian saat bersama dara. bagaimana ia hampir mencium dara di mobil, membawakan dara laptop agar gadis itu bisa mengerjakan nya jujur Arya sedikit menyalahkan dirinya sendiri saat kejadian ini, ia terlambat memberikan dara laptop, hingga dara harus pergi ke warnet hingga malam dan akhirnya ber-urusan dengan gerombol itu Arya ingat jelas wajah gadis itu takut dan tubunya bergetar. Arya pun juga ingat bagaimana ia menggoda dara saat dara tengah mengompres luka nya akibat ia menghajar gerombolan itu. Arya meniup - niup tepat di wajah dara entah mengapa membuatnya senang. sepertinya ini akan menjadi hobi baru Arya, yaitu menggoda dara.
" Arya di cari Dani di ruang tamu." Ujar Mamah Arya membuka pintu kamar Arya.
Lamunan Arya pun buyar " iya mah." Arya pun segara bangkit sofa ny dan melangkah menuju Dani.
" Widih tumben sang jagoan kesini." Goda arya ke Dani.
" Bingung gw mau ngapain."
" Biasanya Lo main ke temen - temen cewek yang Lo bilang temen rasa pacar."
" Bosen gw sama mereka."
" Parah ni anak, gampang sekali Lo bilang 'bosen'.
" Iya gimana lagi, mereka bosenin Ar.
" Mereka yang bosenin apa Lo yang bosenin?" Tanya Arya terkekeh.
" Ya mereka lah, yakali gw yang bosenin."Jawab dani sombong.
" Terserah Lo, Gw mau ke toko buku habis ini nyari buku yang di rujuk sama pak Dian."
" Gw ikut, Ajak dara sama Lea sekalian Ar biar seru.
" Kemaren gw udah ngajak jalan ke mall, masa gw ajak dia lagi."
Dani yang mendengar penuturan Arya pun terkejut." Lo ngajak dara ke mall? Ngapain? Lo ngedate sama dara? Lo pacaran dara? Lo-- ucapan Dani di putus oleh Arya.
" Gw cuma ngajak jalan dia, gak ngedate terus gak pacaran juga, cuma jalan biasa."
" Yeh, gw kira pacaran.. dalam rangka apa Lo tumbenan ngajak dara?" Tanya Dani.
" Ya pingin aja, gak ada salahnya nya juga kan.
" Iya bener juga."
" Tapi pas gw nganterin dara pulang ke kos nya, ketemu sama dara terus dara minta gw buat bantuin tugas nya jadi dara jalan sendiri ke kos nya terus gw bantuin Dinda. Tapi gw heran Dani entah mengapa Gw gak suka Dinda deketin gw pas ada dara.
" gila si nenek lampir nongol, iyalah dia itu kayak parasit Ar, lagian Lo kenapa gak nolak aja kalau dia deketin Lo.
" Gw anggap dia kan cuma teman dan gak lebih, masa gw ngusir dia kan kasian tu anak selama dia masih batas wajar ya gw santai aja.
" Hati - hati Lo Ar, gw udah ngingetin Lo buat jauh - jauh dari nenek lampir."
" Iya - iya thanks nasihat Lo, gw mau siap - siap dulu."
" Oke naik motor gw aja Ar.
" Siap Bosque.
####
Saat ini Dara tengah berbaring di kasur nya sambil Mengingat kejadian tadi malam yang membuat dara merasa jengkel, Dara melihat Arya tidak memberontak saat Dinda memegang tangan nya ia juga melihat Dinda seperti tidak menyukai nya. Memikirkan itu membuat dara pusing. Hari ini hari libur seharusnya dara merefresh kan pikiran nya, bukan malah membuat pikiran nya menjadi pusing.
" Ajak Lea ke toko buku ah.., kalau dirumah terus nanti dara bisa ke inget - inget kejadian tadi malem." Monolog dara.
" Leaaa.. mau ke toko buku gak sama dara liat - liat novel." Teriak dara sambil mengetuk pintu kamar kos Lea.
" Iyaaa ayo darrraaa."
" Gw siap - siap dulu ya Dar." Ujar Lea membuka pintu kamar kos nya.
" Oke dara juga siap - siap."
***
" Ini bagus novel nya Lea." Ujar dara sambil menunjukan novel yang ia pegang kepada Lea yang sedang melihat komik
" Bagus Dar, cuma mahal." Bisik Lea.
" Iya bener." Bisik dara juga.