ARDARA ( REVISI )

Regita R.A.
Chapter #20

Arya aneh

Maaf jika perlakuan ku melukai mu.

Saat ini Dara Sedang berada di dalam ruang kelas, ia sedang menunggu dosen mata pelajaran selanjutnya datang, setelah kejadian kemaren saat di kantin, dara pikir untuk sementara waktu ia tak ke ke kantin dulu, ia malu menjadi penyebab kak Arya dan cowok itu berantem.

" Weh Dar." Ujar Melati teman sekelas dara yang duduk di depan dara membalikan badan nya ke belakang ke arah dara.

" Apa Mel?" Tanya Dara.

" Lo udah beli tiket festival kampus belum?" Tanya melati.

" Belum." Jawab dara.

" Lo mau beli di gw gak? Gw bawa tiket nya sekarang, harga nya lebih murah kalau beli di gw cuma 50k, kalau di stan nya mahal 55k."

" Coba gw liat Mel.

" Oke." Melati pun mengeluarkan sebuah tiket dari dalam tas nya dan menyerahkan kan nya kepada dara." Ini Dar." Dan dara pun menerima nya.

" Besok gw beli ya, gw gak bawa duit." Dara tertawa pelan.

" Oke, beli di gw aja ya Dar jangan beli stan nya."

" Oke siap." Ujar dara sambil mengembalikan tiket itu ke melati

" Selamat siang, hari ini pelajaran saya kan." Ujar seorang laki - laki yang cukup berumur melangkah masuk ke dalam kelas. Dara dan melati pun langsung memperbaiki posisi mereka begitupun dengan yang lain.

****

" Jam segini dara belum balik ya le?" Tanya Dani.

" Belum kak, paling bentar lagi." Jawab Lea.

" Untung kosan Lo Deket Le, jadi kalau ada apa - apa kita bisa minta tolong ke Lo atau dara." Ujar Arya tertawa pelan.

Saat ini mereka bertiga tengah berjalan dari kampus menuju ke kos Lea, Arya dan Dani ingin mengurus beberapa proposal untuk keperluan organisasi menggunakan laptop Lea Biasanya Arya dan Dani jika mengurus surat - surat berbau organisasi menggunakan komputer kampus Namun dikarenakan komputer kampus saat ini sedang tidak bisa digunakan jadi mereka menumpang ke laptop lea.

" Duduk dulu kak, Lea ambilin laptop nya dulu." Ujar Lea pada kedua orang laki - laki itu saat sudah berada di kos. Arya dan Dani pun menggangguk mulai melepas sepatunya dan duduk di teras kamar kos Lea.

" Ar coba ketuk kamar kos dara, sapatau anak nya udah Dateng."

" Kata Lea kan belum."

" Ya coba Lo ketok nya, sapatau anak nya udah pulang."

" Bentar gw ketuk." Arya bangkit dari duduk nya dan mengetuk pintu kos dara. " Gak ada sautan." Ujar Arya.

" Berarti anak nya belum Dateng." Ujar Dani.

" Kak Arya ngapain disitu?" Tanya Lea kepada Arya yang berada di depan kos dara.

" Eh-- enggak kok." Ujar Arya kikuk sambil melangkah ke Dani dan Lea. Lea pun mengangguk dan ikut duduk di teras bersama Dani di ikuti Arya.

" Ini kak laptopnya." Ujar Lea menyerahkan laptop ke Arya dan dani.

" Oke." Ujar Dani mengambil laptop itu lalu membukanya.

" Gw mau beli jajan bentar diwarung ya, gw laper belum sarapan tadi pagi, ada yang mau nitip?" Tanya Arya.

" Enggak kak." Jawab dara.

" Nitip roti Ar sama air mineral satu." Jawab Dani.

" beli nya di warung itu aja kak." Ujar Lea menunjuk warung yang berada di depan kos - kosan nya.

" Oke." Arya bangkit dari duduk nya dan melangkah menuju warung.

" Jadi gitu kak?" Suara dara yang tertawa pelan.

" Iya hebat kan gw." Suara Raga yang disertai tawa.

" Dara." Ujar Arya melewati pagar coklat kos - kosan.

Mendengar nama nya disebut wajah dara beralih ke sumber suara itu dan di ikuti oleh raga keduanya pun melihat Arya berdiri di depan mereka. Arya dan raga pun menghentikan langkah mereka.

" Kak Arya."

" Kok Lo disini Ar?" Tanya raga.

" Iya, gw lagi ngerjain proposal sama Dani." Jawab Arya tak suka sambil melirik ke arah dara.

Raga yang mendengar nya pun hanya ber-oh-riya.

" Kok kalian bisa berdua?" Tanya Arya.

" Dara minta tolong ke gw buat bantuin dia ngerjain tugas iya kan Dar?" Tanya raga.

" Ah-- iya kak." Jawab dara.

" Tugas apa Dar? Lo kok gak minta tolong sama gw Aja? " Tanya Ar ketus.

" Beda matkul nya sama kak Arya, kalau matkul pas kak Arya bantuin dara itu kan matkul umum, tapi kalau tugas yang sekarang matkul nya khusus dari jurusan dara, kak raga kan sama jurusan nya sama dara." Jelas dara.

" Yaudah terserah Lo." Ujar Arya ketus meninggalkan mereka berdua menuju warung.

Lihat selengkapnya