ARDISTA

Nasywa aurellia
Chapter #3

Patah hati yang sebenarnya#2

Daripada berdebat dengan Arlan, Gladis memilih pergi dari sana tanpa menghiraukannya, jika lama lama ia didekatnya "kasihan jantung gue disko an mulu"batinnya.

Baru saja Gladis akan melangkah masuk ke dalam kelasnya, bel pulang sekolah berbunyi nyaring hingga ke penjuru sekolah.

Gladis bernafas lega. "Akhirnyaa"

Kedua temannya menatap Gladis aneh. "Lo pada kenapa sih?"

"Lo tadi ngapain bolos hah?"

"Gatau apa tadi kita diinterogasi sama pak iwan, untung gue pinter jadi gue bilang lu pingsan aje diperpus"

"Pingsan di uks kali"koreksi Siska lalu Mitha menganggukan kepalanya. "Nah itu maksud gue!"

"Ya ampun lo gila! Kalo nanti pak iwan nanya gue jawab apa?muka gue harus dibuat pucet dong"jawab Gladis dengan nada tak bersahabat.

"Tenang, pak iwan udah pulang, dia buru buru karna ada urusan ceunah"

Gladis menghembuskan nafas lega. 

"Btw lo diapain sama Si Arlan?ga dikasarin kan?"

"Jibang gue makin lama tu orang makin ngeselin"ucap Gladis sambil bergidik ngeri. 

"Tapi lo suka kan?"goda Mitha dibalas anggukan kecil Gladis. 

"Skuy kita pulangg!"ucap Siska membuat kedua temannya mengangguk semangat. 

***

Gladis baru saja sampai dirumahnya, ia buru buru masuk ke kamarnya, ia sudah sangat rindu pada kasur tercinta.

Lihat selengkapnya