“Kalau gak dicoba mana kita tahu, pliiis Ra kita udah disini. Ayo masuk.” Gilang resah, takut jika gadis indigo di depannya berubah pikiran. Pasalnya Tiara tidak bergeming dan terlihat enggan untuk masuk.
Tiara menghela napas panjang lalu memberanikan diri mengetuk daun pintu.
Melihat hal itu Gilang lega.
“Masuuk.” suara lembut seorang wanita jelas terdengar memberi tanggapan dari dalam.
Tiara mendorong handle pintu dan melangkah masuk didahului oleh Gilang.
“ Assalamualaikum.” Tiara berdiri sejenak mengamati lalu menghampiri Wanita yang di sebut dengan panggilan Mama oleh Gilang lalu mencium punggung tangannya.
“Waalaikumsalam. Kamu siapa, Nak?” Tanya Bu Sukma ramah walau wajah cantiknya terlihat lelah dan penuh tanya dengan kedatangan Tiara.
“ Perkenalkan Tante, nama saya Tiara, saya temannya Gilang.” Setelah melihat Sukma yang ramah kegugupan Tiara sirna.
“ Teman Gilang?” wajah lelah itu sontak berubah jadi lebih semangat.
“Kamu teman sekolah atau teman Kuliah?” nada heran Bu Sukma mendera Tiara. Sepengetahuannya sang Putra tidak memiliki teman wanita. Kebanyakan kawan Gilang laki-laki dan mereka juga sudah lama tidak datang menjenguk Gilang.
“ Saya bukan teman sekolah atau teman kuliah Gilang Tan, tapi saya kesini untuk jadi penghubung antara Gilang dengan Tante.” Tiara memperhatikan raut Sukma, tak ada emosi yang bisa ditebak.
“Gilang kangen banget sama Tante. Sa ... saya tahu mungkin Tante gak percaya dengan apa yang saya katakan tapi .… ” Tiara cukup to the point walau ada keraguan di hatinya bahwa Sukma tidak akan mempercayai kata-katanya.
Tubuh Tiara dihantam oleh Sukma, ia memeluk gadis indigo begitu erat sambil terisak, sungguh tindakannya diluar nalar Tiara. “Sa ... saya tahu kamu pasti akan datang, kamu pasti anak indigo yang di katakan oleh Burhan. Kamu pasti orangnya. Saya sudah menunggu kamu sejak lama.”
“ Pak Burhan?” beo Tiara bigung, coba mengingat. Tapi nama itu tidak ada dalam daftar orang yang Tiara kenal dalam otaknya .
“ Ma maaf Tan, tapi saya gak kenal sama Pak Burhan. Saya kemari untuk memastikan kondisi Gilang. Apa dia koma atau mati suri dan saya juga mau membuktikan kalau saya tidak berbohong pada Tante. ” Tiara hanya ingin Sukma percaya padanya hingga ia tidak terlalu memikirkan kenapa wanita itu sudah menunggunya sejak lama.
“ Bagaimana caranya kamu membuktikan?” selidik Sukma tertarik dengan kesungguhan gadis manis yang ada di hadapannya.
“ Lang, Lo boleh pakai Tubuh Gue supaya bisa ngobrol dan ngejelasin semuanya sama Tante .... ” Tiara menggantung kalimatnya karena Tidak tahu siapa nama Ibu Gilang. Bu Sukma bingung melihat Tiara yang bicara pada udara kosong.
“ Sukma, nama Mama Gue Sukmawati kusuma.” berdekatan dengan Tubuhnya membuat Gilang sedikit demi sedikit bisa mengingat kembali kisah hidup dan keluarganya.
“ Oh, Tante Sukmawati kusuma .”
“ Kok, kamu bisa Tahu nama panjang saya?”