Gilang : Ra, gue mau liat hasil pemeriksaan tubuh Gue.
Tiara: Pulang sekarang Lang, ini udah malem nanti Ibu Gue khawatir.
Tiara sengaja tidak memberikan kesempatan bagi Gilang untuk lebih lama berdekatan dengan Tubuhnya ia takut Gilang kembali mendekat hingga sesuatu yang buruk terjadi.
“ Ma, Gilang pamit Assalamualikum .” Gilang dalam tubuh Tiara mencium punggung tangan Bu Sukma ia mengikuti perintah Tiara agar segera meninggalkan rumah sakit dan kembali ke Rumah Tiara.
“ Waalaikumsalam, hati-hati Nak.” Bukan mengkhawatirkan tubuh anaknya yang sedang di periksa oleh para suster Bu Sukma justru mengantarkan Tiara sampai keluar pintu ruang inap putranya. Hal itu membuat para suster terperangah mereka merasa aneh dengan sikap ramah Bu Sukma terhadap gadis yang tadi mengaku sebagai kekasih Gilang.
“ Janji ya, kamu besok datang lagi.” Bu Sukma mengingatkan, ia masih ingin bersama dengan putranya walau hanya bisa mendengar suara dari tubuh yang berbeda.
“ Iya, Ma.” Gilang dalam Tubuh Tiara tersenyum, dengan berat hati harus meninggalkan Mama seorang diri mengurusi tubuhnya yang terbaring lemah.
Lain halnya dengan Tiara, ia mencoba sekuat tenaga mengambil alih pergerakan tubuhnya dari si pria transparan yang kini merajarela. Gilang enggan pulang hingga ia melambatkan langkah kaki Tiara, sedangkan Tiara ingin cepat pulang alhasil gadis indigo harus memaksa tubuhnya melangkah dengan cepat dan itu terasa sangat berat dan menguras tenaga.
Ketika berbagi tubuh dengan Gilang maka Tiara harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk sekedar melangkahkan kaki. Sungguh Pria licik itu memonopoli tubuh Tiara.
Tiara: Lang, Lo gak niat mau keluar dari tubuh Gue? Bujuk Tiara lembut.
Gilang : Gak, Gue gak niat. Si Hantu yang terluka merajuk dan itu membuat Tiara dongkol.
Tiara: Lah kok gitu sih, sekarang kita dah di gang rumah Gue,sebentar lagi sampai ke rumah, pliiis keluar dulu. Walau sebal tapi Tiara masih tetap memohon.
Gilang : Iya nanti.
Tiara: Ck,nantinya kapan?
Gilang: Kalau gue udah mau..
Tiara: Lah, kok gituu. Lo, marah ya sama Gue?
Gilang: Mungkin iya, mungkin gak..
Tiara: Dih, mulai deh nyebelin. Dah lah, terserah lo.
Mereka kembali melangkah dalam diam menyusuri jalan menuju rumah Tiara. Si gadis indigo membiarkan Gilang berbagi isi pikiran dengannya sehingga ia dapat merasakan kesedihan lelaki transparan yang emosinya sedang kacau.
Tiara: Lang! lang, itu Pak Kyai.
“ Assalamualaikum Tiara, dari mana malam malam begini?” tegur Pak Kyai, namunGilang membawa tubuh Tiara terus berjalan tanpa menghiraukan Pak Mahmuddin.
Tiara: Lang kenapa lo nyuekin Pak Kyai ? balik lagi!! minta maaf !! Gilang!!
Gilang : Diam sambil terus berjalan.
Tiara hendak mengambil alih tubuhnya tapi di satu sisi Gilang merampasnya dan memaksa untuk tetap berjalan. Alhasil tubuh Tiara terlihat bergerak gerak aneh ia ingin kembali menyapa Pak Kyai yang ada beberapa langkah di belakangnya tapi Gilang menariknya untuk menjauh dari Pria yang sudah lama menjadi guru si gadis indigo. hal itu menambah kecurigaan di mata pak Kyai Mahmudin yang sejak tadi memang sudah melihat keanehan pada muridnya.