“Assalamualaikum.” suara Pak Kyai Mahmudin terdengar lantang di depan pintu rumah Tiara.
“ Waalaikumsalam.”
“ Pak Kyai? pasti ada perlu sama Tiara,” terka Bu Mutia tersenyum ramah menyambut kedatangan orang Tua yang di segani itu.
“ Iya betul Bu. Maaf kalau kedatangan saya mengganggu.” Sengaja Pak Kyai datang lebih pagi karena takut Tiara sudah pergi kuliah. Mutia mempersilahkannya untuk masuk kedalam Rumah tapi ia menolakknya dengan halus. Sikap sopan Pak Kyai membuatnya makin hari makin disegani oleh warga kampung, apalagi Mutia yang memang menitipkan Tiara untuk belajar pada Pria tersebut.
Mutia segera naik kelantai dua memanggil putrinya, yang kedatangan tamu di pagi hari.
“ Raa.. Tiaraa.. ada Pak Kyai Mahmuddin di bawah. ” Suara Mutia tidak sampai pada telinga Tiara.
Tak mendapat jawaban sang Ibu berinisiatif membuka pintu kamar putrinya.
“ Ra, kamu lagi mandi?” Mutia berdiri tepat di depan pintu kamar mandi di dalam kamar Tiara.
“ Iya Bu. Ada apa Bu? Sebentar lagi selesai kok.. ” Tiara menyembulkan kepala dari balik pintu.
“ Ada Pak Kyai di bawah nungguin kamu. Ayo cepat! Jangan buat Beliau menunggu lama!” titah Mutia pada putrinya ia tidak mau pak Kyai menunggu Tiara lama menurutnya itu tidak sopan.
***
Sudah bukan rahasia lagi jika Guru putinya itu suka dengan minuman berwarna hitam pekat dengan rasa pahit yang jadi ciri khasnya, jadi Mutia tidak perlu menanyakan akan hal itu ia langsung saja membuatkan minuman untuk segera suguhkan.Sementara itu Tiara bergegas berpakaian dan langsung turun ke bawah untuk menemui Pak Kyai.
“ Assalamualaikum Pak Kyai.”
“Gilang .” Sapa Tiara dengan wajah cerah dan segar.
“ waalaikumsalam.” Jawab keduanya serempak.
“ Maaf ya Tiara, Bapak ganggu waktunya. ”
“ Gak ganggu kok, Pak Kyai. Maaf ya Pak kalau tadi nunggunya kelamaan. Tadi Tiara lagi mandi.” Potong si anak indigo sambil cengengesan.
“ Tidak apa-apa.” Lelaki tua itu memaklumi “kamu hari ini kuliah?”
“Hari ini Tiara libur Pak . Memangnya kenapa Pak?”
“ Oh, bagus kalau begitu. Kebetulan saya rencananya mau ke rumah sakit tempat Nak Gilang dirawat. Kamu bisa ngantarin kesana?”