Are You a Ghost?

caberawit
Chapter #13

Bab 13 Titik Terang

‘Apa mama tahu sesuatu? kalau mama tahu sesuatu kenapa dia gak mau cerita, sekacil apa pun informasi yang mama tahu itu akan berpengaruh terhadap hidup dan matiku. Apa yang sebenarnya terjadi? Ma, tolong kasi tahu Gilang.’


***

 “Ra pinjam tubuh loe ya.” Si pria hantu tak sabar ingin bertanya pada ibundanya yang sejak tadi hanya diam seribu bahasa sambil menagis. 

 Tiara ingin mengiyakan tapi belum sempat menjawab permintaan Gilang, ia di kejutkan dengan pergerakan si pria transparan yang sangat cepat merasuki raga si gadis indigo. karena terlalu kuat hentakan dari arwah Gilang membuat jiwa Tiara terhempas keluar.

“Aduchhh… Pelan-pelan dong,” sungut arwah Tiara yang baru saja terlempar keluar dari tubuhnya.

“Maaf Ra, maaf...  Gue gak sengaja,” ucap Gilang cepat dari tubuh Tiara sambil menangkupkan telapak tangannya.

“Ya, gak apa-apa. Tapi lain kali pelan-pelan,” sungut Tiara memperhatikan raut wajahnya yang di rasuki oleh arwah Gilang terlihat sedih dari maniknya yang telah berubah dari hazel menjadi selegam onyx sungguh jelas berbeda dengan dirinya yang asli di tambah dengan perubahan suaranya yang memberat  tubuh mungil itu seolah bukan dirinya.

  

Gilang segera mendekati Ibunya memegang telapak tangan wanita yang telah melahirkannya dengan tubuh Tiara. “Ma... tolong kasi tahu Gilang Ma, sebenarnya apa yang telah terjadi sama Gilang, ” suara Gilang mengalun lembut menggetarkan gendang telinga sekaligus hati Sukma sebagai seorang Ibu.

“Gilaaaaang… anak ku….” Sukma memeluk putranya yang terbungkus dalam tubuh si gadis indigo.      

“Maafiin Mama Lang... Maafiin Mama….” Sang Ibu kembali terisak kuat dalam pelukan Gilang dalam wujud yang berbeda . Pikiran dan hati Sukma kini beradu sengit. Pikirannya melarang untuk mengatakan hal yang sebenarnya tapi hatinya begitu rindu pada sang Putra ia ingin menolong dengan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

***

Di satu sisi arwah Tiara memperhatiakan tubuh Gilang yang terbaring di atas brankar betapa terkejutnya ia ketika mendapati sesuatu yang janggal.  Sebuah lingkaran hitam seperti cincin membelit tubuh terbujur Gilang dengan duri yang runcing menghiasi kelilingnya.

‘Kemarin gue gak liat cincin besar ini tapi kalau di perhatikan memang warna hitamnya tidak terlalu kentara.  Apa ini yang menyebabkan Gilang tidak bisa kembali ketubuhnya?’Tiara mengulurkan tangannya ingin menyentuh lingkaran aneh yang melilit di tubuh Gilang. 

 “Jangan di sentuh Tiara!” suara Pak Kyai Mahmuddin menghentikan pergerakan Tiara.

“Pak Kyai juga liat ‘kan? kenapa gak boleh di sentuh Pak? Inikan yang buat Gilang gak bisa balik ketubuhnya?” Walau gugup namun Tiara tidak dapat membendung rasa penasaran dalam benaknya ia mencecar Pak Kyai dengan berbagai pertanyaan.

“Iya Bapak bisa melihatnya,  lebih baik jangan di sentuh karena itu bukan buatan manusia. Bapak takut akan mengakibatkan sesuatu yang berbahaya seperti ….” Pak Kyai menjeda kalimatnya seraya mengambil napas dalam lalu menghembuskannya pelan .

“Seperti apa Pak?”

“Kita dengar penjelasan dari Ibu Sukma dulu tentang Gilang,” jawab Pak Kyai sambil melihat kearah pandang anak dan ibu yang kini tengah menatap penuh tanya kearah Pak Mahmudin.          

 Gilang dalam tubuh Tiara mendekati Pak Kyai manik hitamnya menyadarkan Mahmudin  dengan pandangan si pria transparan yang tubuhnya terbaring di atas brankar. Tubuh terbujur itu kosong tanpa jiwa.

“Pak Kyai tolong jelaskan sebenarnya apa yang terjadi dengan tubuh saya Pak,” tatapan sendu Gilang membuat Pak Kyai menghembuskan napas panjang.

Lihat selengkapnya