Sosok transparan yang di lihat oleh Burhan adalah Gilang yang asli. Bagaimana bisa?
Arwah malang dengan Wajah pias tersebut terlihat lesu tak lama ia pun menghilang di telan gelapnya malam.
Kemana dia ?
Tak bisa kah ia kembali ketubuhnya?
Tunggu dulu…
Jadi yang sekarang berada di tubuh Gilang adalah…
Genderuwo...
Ini buruk Tiara dalam bahaya….’
Terkaan Burhan tepat ia segera berlari kencang meninggalkan ruangan rawat inap ponakannya tak lupa ia juga memanggilkan suster untuk menolong Pak Kyai sebelum melanjutkan mencari Tiara.
“Kemana mereka pergi?” gumam Burhan pelan sambil mengedarkan pandangan kesegala penjuru rumah sakit, mencari sosok Tiara dan juga Gilang palsu.
“Aah… pasti mereka pergi ke taman di sana ada kolam dan banyak terdapat batu-batu di tepinya. Tempat yang lembab sesuai untuk jadi tempat favorit Genderuwo.” Tebak Burhan pandai melihat kemungkinan. Ia bergegas pergi ke tempat yang menjadi tujuannya.
Bingo.
Benar saja dekat taman ada sebuah pohon yang rindang di sana tubuh Gilang yang di rasuki oleh Genderuwo sedang asik bercengkrama dengan si gadis indigo. Pemuda itu merangkul pundak Tiara terlihat mesra dari kejuauhan.
Burhan pelan-pelan mendekati sejoli yang nampak seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran.
“Burhan kenapa kau mengendap-ngendap seperti tikus?” Yang di Tanya terperangah mendengar intonasi lantang keluar dari mulut Gilang . Dari jarak lebih dari satu meter si Genderuwo bisa merasakan kehadiran Burhan padahal ia berdiri dibalik sebuah pohon besar.
“ apa yang kau rencanakan pada Tiara, Pangeran Daru Gandarewa?” Burhan balas bertanya sambil keluar dari balik pohon. Paman Gilang melangkah maju sampai ia dapat menatap jelas wajah sang kemenakan yang Nampak pongah.
“Ternyata kau tahu nama asli ku Burhan.” Daru si Genderuwo tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Burhan. Ia justru makin erat merangkul Tiara menunjukkkan kepemilikannya atas sang gadis sambil menyulut emosi lelaki yang sepertinya tahu banyak tentang Daru.