Are You a Ghost?

caberawit
Chapter #28

BAB 28 Terulang Lagi

Tiara terperanjat dalam nada samar “ Daru?” tubuhnya membeku namun terasa lemas bersamaan sorot matanya nyalang menghujam sosok pria yang berjalan mendekatinya pelan namun semakin dekat . “Haloo, Tiara senang bisa bertemu lagi sama kamu.” Daru dalam tubuh Gilang bertingkah seduktif seraya menyeringai lebar.

 “Apa yang sudah Lo lakuin sama Gilang? Keluar dari tubuh Gilang, sekarang!” bentak Tiara.

 Tawa pangeran dari alam gaib tersebut pecah melihat mata Tiara terbakar oleh api kemarahan saat menatapnya. Geram  ditertawakan Tiara menyerang Daru. Gerakan tiba-tiba yang di lancarkan Tiara tak bisa di hindari oleh Daru wajahnya menerima tinju keras dari Tiara. Gadis itu mulai merapalkan kalimat pengusiran yang diajarkan Pak Kyai jemari lentiknya bertengger kuat di batang leher Daru.    

               Daru tak kalah akal ia menggunakan Tipu dayanya pada Tiara ia menarik arwah Gilang yang di kurungnya didalam tubuhnya. sekarang Gilang berbagi tubuh dengan Daru tepatnya pangeran astral itu yang mengambilnya secara paksa. Mengurung Gilang dalam tubuhnya sendiri hingga pemuda malang tersebut tidak dapat menguasai dirinya sendiri kecuali seperti saat ini Daru mengizinkannya bicara dengan Tiara tapi seperti tawanan dalam tubuhnya sendiri jiwa Gilang dibelenggu oleh rantai kendali Daru.

 “ Ra...” seruan Gilang menghantam gendang telinga Tiara membuatnya risau . “ Gilang?” selidik Tiara bingung sambil menelaah tubuh yang sedang dicekiknya. “Cepat pergi dari sini!” perintah Gilang dengan nada panik manik legamnya menyakinkan Tiara bahwa yang sedang berbicara sekarang benar-benar  Gilang. Cengkraman Tiara lepas, ia lekat memperhatikan. “Gilang?” seruan penuh keraguan masih terulang.

kelopak mata Gilang berkedip sekilas dan Daru kembali menguasai tubuh tegap Gilang namun Tiara tidak menyadari hal itu. “Raa….” panggilnya lembut iris hitam daru yang serupa dengan Gilang mengunci pandangan pada manik hazel Tiara kini berubah sayu. Daru membelai wajah pias gadis indigo yang masih berkubang dalam kecemasan . Sentuhan itu terasa dingin menegakkan bulu roma Tiara. Ia memejamkan mata seolah sedang menikmati sementara otaknya memikirkan cara untuk mengetahui siapa yang dihadapinya. Tiara membuka mata memindai iris hitam dihadapannya seraya mengunci tatapannya pada manik pekat milik Gilang. Tiara meletakkan tangannya diatas telapak tangan pemuda yang menyentuh wajahnya menyeretnya turun sampai pada kalung hitam yang melingkar di lehernya.

               Gadis indigo menahan telapak tangan itu agar bersentuhan dengan tali hitam di lehernya sampai tapak tersebut mengeluarkan asap dan bau gosong seperti terbakar yang menyeruak menusuk hidung.  “Aaarghhh….” Netra legam milik Daru terbelalak berkilat marah dengan kasar ia melepas genggaman Tiara dan tanpa sengaja memutuskan kalung pemberian Pak Kyai . “Keluar dari tubuh Gilang!” bentak Tiara dengan rahang mengeras ia bersiap untuk kembali menyerang Daru “atau aku akan memaksamu.” Makhluk astral itu tertawa sumbang “Sadar siapa yang akan kau lukai, hah?” intonasi berat Daru mencibir. Tiara menggepalkan jemarinya sampai buku-bukunya memutih. “ Jiwa Gilang ada bersama ku sekarang.” Daru berjalan mengitari Tiara dengan telapak tangan yang masih berasap.

“Ayo... Serang dan keluarkan aku,” tantang Daru sambil tertawa meremehkan Tiara. “Kau pasti akan sulit untuk memutuskan bukan?” tanya Daru retorik. “Aku punya saran untuk mu, bagaimana jika kita bersenang-senang malam ini hingga aku bisa mendapatkan energi mu seluruhnya setelah itu akan ku berikan Gilang pada mu. Bagaimana ?” tawar Daru.                     

‘Gak mungkin Daru akan menyerahkan Gilang walau kita sudah melakukan ‘itu’,’ Tiara bergidik jijik saat otaknya berpikir logis. “A… aku.... ” bahu Tiara jatuh ia putus asa tatapan kosongnya menerpa Daru benaknya berbisik lirih. ‘Gak mungkin gue ngelakuin hal itu dengan Daru, Maafin Gue Lang sepertinya kali ini Gue gak bisa nolongin Lo.’

Lihat selengkapnya