Are You My Happy Ending?

amor
Chapter #1

1

Pagi itu di atap sekolah, seorang remaja laki-laki menghela napas berat. Kontradiksi dengan suasana pagi yang begitu cerah, hatinya kini mendung. Tangannya yang menggantung di luar tembok pembatas atap memegang selembar kertas. Selembar kertas ulangan atas nama Junior dengan nilai 95. Nilai yang seharusnya memuaskan itu tidak membuat Junior lantas bangga atas usahanya belajar siang dan malam.

Ia meremas kertas itu sampai membentuk bola kertas dan melemparnya kemana saja. Junior memutar tubuhnya dan bersandar ke tembok pembatas. Lagi-lagi hanya helaan napas yang keluar dari mulutnya. Kemudian tangannya merogoh saku celana dan mengeluarkan ponsel. Jemarinya bergerak cepat mengetikkan sesuatu di sana.

Ma, maaf Junior gagal lagi.

Setelah mengirim pesan itu, Junior menggulir layar ponselnya. Ratusan pesan telah ia kirim tanpa ada balasan maupun tanda bahwa pesannya telah dibaca oleh si penerima, Mamanya. Walau begitu, Junior tidak pernah berniat untuk berhenti mengirimi pesan. Junior berharap ada keajaiban untuk Mamanya kembali kepadanya.

Di tengah keheningan yang dirasakan Junior, suara pintu yang dibuka kasar disusul suara berisik anak perempuan yang tumpang tindih karena semuanya ingin didengar mengusik Junior. Kalau sudah seperti ini, Junior harus mencari tempat persembunyian lain. Junior menegakkan tubuhnya dan dengan kedua tangan di saku beranjak dari sana.

BYURRR!

“Rasain lo! Makanya jangan suka rebut cowok orang!”

Junior melihat empat orang anak perempuan. Junior memang terkesan dingin dan tidak peduli dengan keadaan sekitar. Tapi, khusus keempatnya, Junior tahu. Geng anak-anak pembuat onar. Perempuan yang basah kuyup namanya Jamila, dua orang yang mengunci tangan Jamila adalah si kembar Rara dan Rere. Sedangkan satu perempuan lagi yang berdiri di hadapan mereka adalah Cassie yang tadi menyiramkan seember air ke tubuh Jamila.

“Cas, yang bener lemparnya. Awas kena gue!” seru Rere saat Cassie mengeluarkan sebutir telur mentah dari kantong plastik yang dibawanya. Kantong plastik itu tidak hanya berisi telur. Di dalamnya ada terigu, susu kental, dan kecap ikan.

Rara yang juga memegangi Jamila manggut-manggut.

“Kalian nggak tahu, ya, waktu SMP gue ikut ekskul baseball!” Tepat setelah berkata demikian, Cassie mengambil ancang-ancang seorang pitcher. Namun, sebelum ia melemparkan telurnya kepada Jamila, Jamila berseru panik.

“Eh, tunggu-tunggu!” Seruannya berhasil membuat Cassie kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh.

"Mau apa lo?! Nggak usah banyak omong!" geram Cassie. "Tutup mulutnya, tutup!" perintah Cassie pada Rara dan Rere.

"Ganggu konsentrasi gue aja." Cassie hendak kembali mengambil ancang-ancang saat Jamila berseru.

“Ada anak Kepala Sekolah!” seru Jamila lagi sebelum Rara dan Rere berhasil membekap mulutnya.

Cassie, Rara, dan Rere memutar kepala melihat sekitar dan menemukan Junior sedang berjalan ke arah mereka. Junior yang merasa diperhatikan pun menghentikan langkahnya dan memandang mereka datar.

“Lo semua bisa dilaporin ke Kepala Sekolah!” ancam Jamila dengan percaya diri. Berhasil membuat Cassie, Rara, dan Rere mematung di tempat. “Dia… dia..." Jamila berusaha mengingat. Namun, gagal. Jamila tahu lelaki itu, siapa yang tidak kenal dengan anak Kepala Sekolah? Semua orang mengenalnya. Tapi, Jamila tidak bisa mengingat namanya.

"Dia bakal laporin kalian ke Kepala Sekolah atas pembully-an!" Jamila melanjutkan. "Iya, kan?” Tiba-tiba suaranya terdengar ragu. Ia menatap Junior penuh harap. “Iya, kan?” Please, tolongin gue.

“Gue nggak peduli.”

Singkat. Padat. Jelas.

Hanya tiga kata namun menohok. Jamila menghela napas pasrah. Apa yang ia harapkan dari lelaki itu? Junior terkenal kejam dan dingin seperti Ayahnya. Ia tidak memiliki teman. Tidak ada yang berani mengusiknya. Seorang bodoh pernah mengajaknya berkenalan dan berakhir kena mental karena Junior menamparnya dengan fakta-fakta kejam.

Junior beranjak dari sana meninggalkan keempatnya. Cassie dan kedua temannya terbahak puas.

Pagi itu, Jamila harus pasrah cosplay menjadi kue ulang tahun.

Lihat selengkapnya