“Udah siap?” tanya Zea. Anaya mengangguk mengiyakan.
Anaya masuk ke dalam ruangan dokter. Disana sudah ada dokter Erisa, yang menyambut kedatangan Anaya dengan senyuman yang ramah. Senyumannya begitu tulus dan menyejukan.
“Selamat pagi Anaya, silahkan duduk,” sapa dokter Erisa. Senyuman itu terus ada.
“Selamat pagi dok,” balas Anaya, kemudian duduk dikursi yang berada didepan meja dokter Erisa.
“Sudah siap buat terapi hari ini?” tanya dokter Erisa.
“Sudah dok,” jawab Anaya pelan, tetapi terlihat tekat di matanya.
Proses terapi dimulai. Hal yang selalu Anaya inginkan adalah bebas. Bebas dari semua tekanan dan beban yang ia miliki akibat pengalaman buruknya.
Dokter Erisa mendengarkan semua curhatan yang Anaya ceritakan. Sebuah kisah yang pernah ia alami, yang menjadi cerita kelam di salah satu bagian dari kehidupannya.
Awalnya Anaya hanyalah gadis biasa yang pintar dan ceria. Sampai akhirnya Anaya memulai kehidupan sekolahnya di SMA. Disanalah bagian cerita kelam dalam hidup Anaya dimulai. Entah mengapa, selama disekolah itu Anaya merasa seperti ada di bagian dunia lain. Kepribadian siswa di SMA itu sangat berbeda dibandingkan siswa di SMP Anaya dulu. Mungkin karena dulu Anaya bersekolah di Madrasah, jadi sekolah umum terasa berbeda untuknya.
Disekolah itu, Anaya banyak mendapatkan cerita baru dihidupnya. Sampai pada suatu ketika dihari pertama sekolah, Anaya tertarik pada seseorang yang memiliki sepasang mata penuh misteri. Mata yang membuat Anaya jatuh cinta.
Seorang Anaya Nabila jatuh cinta, adalah kata yang teman-teman Anaya tidak pernah percaya. Itu karena Anaya selalu fokus pada pendidikanny. Juara kelas, menang olimpiade, disukai guru, dan menjadi kebanggaan sekolah dan orang tua, itu semua menjadi milik Anaya sejak kecil.
Hidup Anaya berubah saat ia mengenal sosok laki-laki bernama Arfan. Satu-satunya laki-laki yang mampu membuat Anaya jatuh cinta, hingga sejatuh-jatuhnya. Arfan adalah satu-satunya pria yang memiliki mata penuh misteri dan ingin Anaya jelajahi.
Dia pendiam, cuek, dan mungkin sedikit dingin. Sifat itu membuat Anaya sangat penasaran dan ingin lebih dekat dengan Arfan. Padahal Anaya tidak tau bahwa itu akan menjadi awal dari bagian kelam dalam kisah hidupnya. Awal kisah kelam itu adalah Arfan.