ARFANAYA

SADNESS SECRET
Chapter #14

Waktu Yang Salah

Anaya merasa kacau, suasana hatinya di sekolah selalu ditentukan oleh Arfan. Anaya akan bahagia jika bisa berbicara dengan Arfan atau duduk dekat dengan Arfan atau melihat Arfan walau dari kejauhan. Perasaan Anaya akan langsung hancur ketika melihat Arfan dan Narin bersama.

Perasaan yang selalu berubah-ubah mengikuti satu orang adalah sebuah kehancuran. Anaya tak ingin perasaannya dikendalikan oleh rasa suka yang sedang menggerogoti hatinya. Tetapi Anaya tak bisa menghilangkan gejolak perasaan itu.

Saat pulang Sekolah Anaya langsung meminta Fina untuk menemaninya melepas kekacauan hati. Kemudian setelah pulang ke rumah sebentar untuk mengganti seragam, Anaya dan Fina langsung pergi ke karaoke. Mereka pergi menggunakan mobil milik Susan.

Ruangan karaoke yang penuh dengan warna-warna dari lampu disco. Ini adalah tempat yang paling sesuai untuk melepas kegalauan.

“Mau lagu apa?” tanya Fina.

Sorot mata Anaya terlihat menggebu-gebu. “Waktu Yang Salah,” jawab Anaya.

Lagu sudah selesai dinyalakan. Musik mulai terdengar. Anaya dan Fina sudah memegang mig mereka masing-masing.

Mereka berdua bernyanyi dengan emosi yang meluap. Sangat menghayati. Berusaha melepas semua emosi dan beban pikiran yang sudah mengacaukan hari-hari yang seharusnya menyenangkan.

~Kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah~

Lagu pertama selesai. Masih ada beberapa list lagu lagi yang ingin Anaya nyanyikan. Semua lagu galau yang mungkin menggambarkan kisahnya. Ada juga yang tidak. Contohnya adalah lagu yang telah selesai mereka nyanyikan. Nyatanya hanya rasa Anaya yang ada, dan di waktu yang salah. Arfan menyukai perempuan lain.

Selanjutnya adalah lagu berjudul Celengan Rindu. Kemudian lagu-lagu galau lain yang sedang naik daun. Terakhir Anaya dan Fina menyanyikan lagu yang paling Anaya sukai karena sungguh menggambarkan perasaannya saat ini.

Judul lagu itu adalah, Cinta dan Rahasia. Lagu yang dinyanyikan oleh Yura Yunita ft Glenn Fredly

Walaupun ada beberapa lirik di lagu itu yang tidak menggambarkan kisah Anaya seperti ~ku cinta, padamu, namun kau milik sahabatku, dilema, hatiku~

Dengan penuh emosi Anaya menyanyikan part yang paling menggambarkan posisinya saat ini.

~Andaiku bisa berkata sejujurnya. Jangan, kau pilih dia, pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia~

Anaya ditemani oleh Fina telah menyelesaikan puluhan lagu tanpa henti selama 2 jam penuh. Sama seperti lama waktu mereka menyewa ruang karaoke. Mereka menggunakan waktu 2 jam itu dengan baik. Tak ada istirahat sama sekali.

Keseriusan Anaya dan Fina saat bernyanyi hingga penuh penghayatan dan emosi yang meluap membuat suara mereka sama-sama habis. Anaya yang paling parah diantara mereka berdua.

Suara mereka habis hingga kesulitan bicara. “Aku besok presentasi,” ucap Anaya dengan penuh usaha.

“Semangat,” balas Fina tanpa suara, ia menepuk punggung Anaya dengan menggunakan sedikit tenaga dalam.

***

“Sekarang kelompok dua maju ke depan,” ucap Bu Salma.

Kelompok dua beranggotakan Anaya, Zea, Sarah dan Caca. Mereka menjadi satu kelompok karena kelompok dipilih berdasarkan keinginan sendiri. Jadi tidak dipilihkan oleh guru.

Mereka empat maju tanpa ragu. Presentasi adalah hal biasa yang sering mereka lakukan. Tak ada kegugupan di mata mereka berempat.

Lihat selengkapnya