Blurb
"Jangan menyentuhku. Karena, bukan kehangatan pertemanan yang akan kuterima. Tapi bayangan tentang kematianmu, --"
Namanya Arihni. Baginya, takdir yang tertulis hanya membawanya pada kehidupan penuh kutukan. Berteman dan mengenal dunia, sama sekali bukan minatnya. Itu saja.
*
"Tidak perlu berwajah manis di depanku. Aku bisa melihatnya, wajah kalian yang kelam dan mengerikan di balik senyuman itu. Karenanya, tak perlu susah-susah menjadi baik untukku."
Banyak orang ingin mendekati gadis berwajah boneka itu. Tapi, tak satupun ia beri senyum selamat datang. Karena bagi Bella, takdir yang ia miliki hanya mengenalkannya pada kehidupan yang penuh luka dan aib.
*
"Silahkan katakan apapun, ini negara dengan hak bersuara kok. Saya mendengarkan. Tapi, bukan apa yang mulut kalian ucapkan, tapi apa yang hati itu ucap."
Bagi Aldo, manusia sangat membosankan. Karena semua topeng dan kebohongan yang mereka pakai. Apa yang ia percaya hanya suara bisu yang tak dapat ia dengar. Takdirnya membuatnya tahu lebih banyak dan terluka lebih sering.
*
Kisah ini tentang mereka yang dipertemukan oleh takdir yang mereka kutuk. Dan takdir lainnya, milik seorang sahabat yang membawa mereka untuk kembali mencoba mengenal diri mereka masing-masing.
Seorang sahabat bernama Rangga, dia yang tidak ‘terlihat" oleh mereka.