ARINA dan Pangeran Edric: Petualangan panjang mempertahankan cinta di tengah badai perjuangan dan pemberontakan

aliakatarina
Chapter #1

Permulaan Cinta yang Tak Sengaja Terjadi

Malam ini aku putuskan untuk menginap. Aku senang, ada orang baik yang menampungku. Sudah baik, cantik lagi, ramah dan ah... aku rasa aku sangat beruntung. Aku bahkan sampai lupa kalau aku baru saja dapat musibah kehilangan. Kami memutuskan menonton beberapa DVD malam itu. Ia teman ngobrol yang asik.

Beberapa kali kami tertawa menyaksikan adegan lucu dan konyol dalam film. Ketika berganti film, adegan horror membuatnya berteriak dan menutup mata. Sesekali tangannya mencengkram pahaku. Aduh. Aku merasa tinggal dan menonton bersama pacar atau istri sendiri. Setan lewat beberapa kali dan menggodaku. Mungkin juga menggodanya. Hingga akhirnya kami makin larut pada rasa yang tidak bisa antara kami berdua. Hujan di luar dan hawa dingin yang masuk lewat jendela membuat kami merasa nyaman untuk saling menghangatkan badan masing-masing lewat keakraban.

***

Aku tidak sengaja bertemu dengannya. Sore itu hujan dan aku terjebak di sebuah halte yang dingin. Pakaianku sedikit basah dan dingin memeluk tubuhku. Tas kecilku hilang, padahal di sanalah semua nasib aku titipkan; dompet, kartu ATM, Sim, KTP dan semua yang penting. Termasuk uang yang baru saja siang tadi aku ambil. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Ponsel mati dan aku masih berada di kota K yang jaraknya lebih dari 200 Kilometer dari lokasiku sekarang. Sampai pertolongan itu datang.


"Kamu kenapa bengong? Mau ke mana?"

"Anu. Saya tidak bisa pulang," jawabku datar.

"Kenapa?"

"Saya kecopetan, semuanya hilang dalam tas."

"Waduh. Kok bisa?"

"Ya... namanya aja sial," aku menjawab setengah putus asa.

Aku tidak berharap ia akan membantu. Tapi seandainya membantu, tentu aku akan sangat diselamatkan. Sampai akhirnya ia memberi kata-kata yang menyenangkan di telingaku.

"Uang di dompet saya masih cukup buat naik taksi ke rumah. Saya bisa kasih kamu pinjaman, tapi uang saya di rumah. Kalau mau kamu bisa ikut dulu."

"Wah, saya nggak enak merepotkan."

"Alah, sudah tugas kita saling membantu jika ada orang lain kesusahan. Lagian bajumu basah, kamu butuh ganti atau mengeringkannya dulu."

Lihat selengkapnya